Puisi “Ketika Takdir Menyapa Si Pendosa”

Sabtu, 21 Agustus 2010

Puisi “Ketika Takdir Menyapa Si Pendosa”



Puisi “Ketika Takdir Menyapa Si Pendosa”

ADAKALANYA……..
Apa yg kita inginkan tidak terwujud
Meskipun berbagai macam cara telah kita lakukan untuk mewujudkan semua keinginan itu
tapi……..
JUSTRU pa yg tidak kita inginkan dan kita hindari malah kita dapati

Sering terlintas difikiran penatku
Tentang apa arti hidupku ini,
Jika detik demi detik yang terlewati

hanya dijalani dengan derita
Bahkan dunia hanya ladang penyemai dosa
Yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu masa
Hanya karena ketidaktauan, dan kebodohan

Sungguh……..
Tidak ada yg mengetahui

Apa Makna dibalik semua yg kita alami dan dapati sepanjang usia
Sejak mata terbuka di pagi hari……..
Hingga terpejam kembali di malam hari
Oleh setumpuk aktifitas yang kita lakukan setiap harinya
Tidak kita……..
Tidak dia……..
Tidak juga mereka……..
Tapi kita semua
Yach…….. kita semua
Hanya makhluk, hamba, umat……..

yang hanya bisa berusaha
Selebihnya…. hasil adalah hak ALLOH sepenuhnya

Yach…….. berusaha……..
Hanya itu KATA yang tepat

untuk sebuah perjuangan hidup yang telah diberikan NYA
Meskipun tanpa bisa kita ingat kembali

bahwa telah ada perjanjian sebelumnya
Antara ALLOH dan RUH kita
Sebelum raga ini diciptakan
Bahkan…………….
sebelum kedua orang tua yang telah melahirkan kita tau
Bahwa kita adalah bagian dari TAKDIR mereka
Bahwa kita adalah titipan
Bahwa kita adalah amanah yang harus dijaga dan arahkan

kepada Jalan NYA
Kembali kepada Jalan yang diridhoi NYA
Yang menyurutkan perjuangan syaitan dan IBLIS Laknat
Yang selalu menghadang setiap langkah ikhlas kita
Menuju kebahagiaan yang hakiki

BUKAN SESAL yang kita miliki
Bukan Tangis yang kita kenali
Tapi tekad…….. semangat……..
Untuk berjuang lebih baik
Mengakui segala kesalahan dan kekhilafan kita
Sebagai manusia yang penuh salah dan dosa
Agar menjadi lebih baik di hari Esok
Dengan senyuman dan harapan
Kepada Takdir yang telah digariskan
Sebagai hamba yang taat dan beriman hanya kepada ALLOH swt

0 komentar: