Kepada siapakah sayidah Fatimah berbaiat?

Rabu, 29 September 2010

Kepada siapakah sayidah Fatimah berbaiat?


Rasulullah saw bersabda : “siapa yang meniggal dan tidak mengenal(berbaiat) imam zamannya
maka matinya , terhitung sebagai matinya orang yang dalam keadaan jahil(kafir).”
{Syarkh Maqashid jilid 5 halaman 239, dan Syarkh fighi al-Akbar halaman 179 dan di kitab-kitab lain ahlu sunnah maupun syiah.}


Rasulullah saw berkata kepada sayidah Fatimah (putrinya) : “sesungguhnya Allah swt tidak akan mengadzabmu dan tidak akan mengadzab satupun dari anak-anakmu”
{al-Mu’jam al-Kubra jilid 11 halaman 210 dan al-Shawaiq al-Muhriqah halaman 160 dan 235


serta banyak dari kitab-kitab syiah dan kitab-kitab sunni yang lain.}


Rasulullah saw bersada : “Fatimah adalah bagian dariku siapa yang telah membuatnya marah
maka telah membuatku marah”
{shahih al-Bukhari hadis ke 3510 dan di seluruh kitab-kitab sunni dan syiah}


Disebutkan di dalam shahih al-Bukhari jilid 5 halaman 177 bahwa sayidah Fatimah setelah
meminta warisan Nabi (yang merupakan haknya) dari khalifah pertama dan khalifah tidak
memberikan warisan itu, sejak saat itu sayidah Fatimah tidak pernah lagi berbicara kepada
Kalifah pertama (Abubakar) samapai akhir hayatnya. hal ini juga disebutkan di banyak dari
buku-buku sejarah ulama’ syiah dan sunni.
Juga disebutkan di kitab-kitab ahl sunnah/sunni dan syiah bahwa sayidah Fatimah meninggal
dalam keadaan marah kepada khalifah pertama (Abubakar) dan khalifah kedua (Umar).
dan di kitab-kitab sunni dan syiah disebutkan bahwa sayidah Fatimah tidak mau makamnya di
ketahui oleh masyarakat olehkarena itu beliau meminta suaminya(sayidina Ali ra) untuk
memamkamkannya di malam hari supaya tidak ada yang mengetahui makamnya. dan sampai
sekarangpun tidak ada satupun dari muslimin yang tahu diamana makamnya.


point-point yang dapat diperhatikan:
*1.hadis diatas tentang keutamaan sayidah fatimah adalah shahih/benar karena diriwayatkan


hampir di seluruh kitab-kitab syiah dan sunni,
*2.tentang kemarahan sayidah Fatimah kepada khalifah pertama dan kedua juga benar karena


perawinya tidak cuma satu atau sepuluh akan tetapi lebih dari itu,
*3.hadis tentang “orang yang tidak tahu imam zaman nya maka matinya mati jahiliyah” juga benar karena di sunni maupun syiah ada,
dari 3point diatas kita mengetahui bahwa sayidah Fatimah pasti sebelum meninggal pasti
berbaiat kepada Imam zamannya karena sayidah Fatimah orang yang pasti masuk sorga maka pasti
melakukan perintah Rasulullah saw.
dan dari 3point diatas kita dapat mengetahui bahwa sayidah Fatimah tidak menganggap bahwa Abubakar adalah Imam zamannya, dan pasti telah menganggap orang lain sebagai Imamnya. dan ini membuktikan bahwa kekhalifahan Abubakar tidak dibenarkan oleh sayidah Fatimah az-zahra.


Dan kalau kita perhatikan hadis-hadis dibawah ini kita ketahui bahwa siapa yang dianggap sebagai imam oleh sayidah Fatimah.:
Rasulullah saw bersabda : “Siapa yang tidak berkata bahwa Ali adalah sebaik-baik manusia
maka telah kafir”
{Tarikh al-Khatib al-Baghdadi jilid 3 halaman 192 , Kanz al-Ummal jilid 11 halaman 625}
Rasulullah saw bersabda:”jika kalian menjadikan Ali sebagai pemimpin kalian-(dan aku melihat
kalian tidak melaksanakannya)-maka kalian akan menemukan bahwa dia(Ali) adalah pemberi
petunjuk yang akan menunjukkan kepada kalian jalan yang lurus dan benar.”
{musnad ahmad jilid 1 halaman 108}
Rasulullah saw bersabda : “siapa yang menaatiku maka telah menaati Allah swt, dan siapa yang
melanggar perintahku maka telah melanggar perintah Allah,dan siapa yang menaati Ali maka
telah menaatiku, dan siapa yang telah melanggar perintahnya maka telah melanggar
perintahku.”
{mustadrak Hakim jilid 3 halaman 121}


Rasulullah saw bersabda : “sesungguhnya Ali adalah kota hidayah, maka barangsiapa yang masuk ke dalam kota tersebut akan selamat dan siapa yang meninggalkannya akan celaka dan binasa.”
{Yanabi’ al-Mawaddah jilid 1 halaman 220 hadis ke 39}

1. Dikeluarkan oleh Abu Na’im Al-Esbahani yang sanadnya bersambung sampai Ibn Abbas yang mana Beliau (Ibn Abbas) berkata : “ dulu kami (para sahabat Nabi saw) saling berbincang2 bahwa sesungguhnya Nabi saw telah memberi 70 janji kepada Sayidina Ali as yang Beliau saw tidak memberinya kepada satupun dari sahabat”. {huliyah al-auliya’ jilid 1 halaman 68 cetakan dar al-kitab al-arabi –Beirut-.}

2. An-Nasa’i berkata yang sanadnya bersambung sampai Ibn Abbas dari sayidin Ali as berkata: “ dulu aku memiliki kedudukan disisi Rasulullah saw, yang mana tidak dimiliki oleh makhluk yang lain, dulu aku masuk ke dalam rumah Nabi saw setiap malam, dan jika Beliau saw sedang melaksanakan sholat maka Beliau mengucapkan tasbih (tanda izin Nabi saw) maka aku masuk kedalam rumahnya, dan jika tidak dalam keadaan sholat maka Beliau mengizinkan(dengan ucapan) aku untuk masuk, maka akupun masuk”. {as-Sunan al-Kubra jilid 5 halaman 140 hadis ke 8399, kitab al-Khashaish halaman 166-167}

3. An-Nasa’I berkata yang sanadnya sampai ke sayidina Ali as, yang mana Beliau (sayidina Ali as) berkata: “Jika aku bertanya atau meminta sesuatu kepada Nabi saw, maka aku pasti akan diberi (yang aku inginkan). Dan jika aku diam maka Beliaulah saw yang akan memulainya( menawarkan sesuatu baik ilmu atau apapun)”. {as-Sunan al-Kubra jilid 5 halaman 142 , kitab al-khashaish halaman 170-171, al-hakim di dalam mustadraknya juga menukilnya(mustadrak jilid 3 halaman 135 hadis 4630 cetakan dar al-kutub al-alamiah Beirut th1411H)}
4. An-Nasa’i juga berkata yang sanadnya dari Ummu salamah (istri Nabi saw ) yang berkata sesunggunya beliau (Ummu Salamah) berkata : “ demi yang Ummu salamah bersumpah atasnya(Allah swt) sesungguhnya paling dekatnya manusia kepada Nabi saw adalah Ali as”. {as-Sunan al-Kubra jilid 5 halaman 154 bab 54}

5. Para Ahli Hadis dan Para Sejarawan serta Para Mufasir dalam pembahasan ayat 214 dari surah as-Syu’ara mereka berkata bahwa ketika ayat ini turun Rasulullah saw mengundang 40 laki-laki dari Bani Hasyim dan dari Para Pembesarnya, dan ketika mereka semua selesai dari makan, Rasulullah saw berkata kepada mereka semua : “Wahai Anak-anak Abdul Muttalib!! Sesungguhnya demi Allah, tidak ada pemuda di arab yang datang kepada kaumnya dan membawa sesuatu untuk mereka yang lebih baik dari apa yang aku bawa kepada kalian, Sesungguhnya aku telah datang dengan sebaik-baik dunia dan akhirat, Allah swt telah menyuruhku untuk mengajak kalian kembali kepadaNya, Maka siapa dari kalian yang percaya kepadaku dan membantuku dalam hal ini maka akan menjadi saudaraku, wasi(pengganti)ku, dan khalifah setelahku.” Ketika Nabi saw selesai, kaum(anak-anak Abu Muttalib/para paman Nabi saw) diam tidak berbicara dan seketika itu juga Sayidina Ali berdiri dan berbicara: “ Aku ya Rasulullah saw, yang akan menjadi penolong serta pembantumu atas apa yang Allah perintahkan kepadamu.” Rasulullah berkata kepadanya(sayidina Ali): “ duduklah.” Kemudian Nabi saw mengundang mereka semua untuk kedua kalinya sampai tiga kali. Akan tetapi setiap Nabi mengundang mereka, tidak satupun dari mereka yang berbicara, mereka semua diam dari apa yang dikatakan Nabi saw dan hanya sayidina Ali as lah yang selalu menjawab pertanyaan Nabi saw serta beliau menyatakan kesediaannya untuk menjadi pembantu Nabi saw dalam perintah-perintah Allah swt, akan tetapi Nabi saw menyuruhnya untuk duduk di pertemuan pertama dan kedua, akan tetapi di pertemuan yang ketiga Rasulullah saw mengangkat tangan Sayidina Ali dan berkata kepada kaum yang ada saat itu : “ sesungguhnya dia adalah saudaraku dan dialah wasiku serta khalifah setelahku, maka dengarkanlah dia dan ta’atilah dia!” setelah mendengar hal ini berdirilah kaum dan menertawakan Abu Talib(ayah sayidina Ali as yang ikut hadir dalam pertemuan ini) dan berkata kepadanya: “dia telah menyuruhmu untuk mendengarkan anakmu dan menaatinya.” {Musnad Ahmad jilid 1 halaman 111, Tarikh al-Tabari jilid 2 halaman216, Takhir Ibn Al-Atsir jilid1 halaman 487, sayrkh Nahjul Balaghah (Ibn Abi al-hadid)jilid 3 halaman 267, Ghayah al-Maram jilid 3 halaman 279-286.(semua ini adalah ulama’ ahl as-sunnah)}

6. Ditulis di oleh Al-Khatib Al-Khawarizumidi bab ke enam di dalam bukunya al-Manaqib halaman 64-79 tentang hadis-hadis yang berkenaan dengan kecintaan terhadap Sayidina Ali as dan Ahlulbayt Nabi saw, yang tercatat sekitar 30 hadis, dan ini adalah sebagian darinya:
· Jika seluruh manusia berkumpul dalam kecintaan kepada Ali ibn Abi Thalib maka Allah tidak akan menciptakan Neraka.
· Wahai Ali jika ada seorang hamba yang menyembah Allah swt seperti apa yang dilakukan Nabi Nuh as terhadap kaumnya dan jika dia memilik emas segunung uhud kemudian emas itu diinfakan dijalan Allah swt dan jika dipanjangkan umurnya sampai dia haji 1000tahun dengan jalan kaki kemudian terbunuh di antara safa dan marwa dengan terdholimi, akan tetapi dia tidak berwilayah kepadamu maka dia tidak akan mencium bau surga dan tidak akan masuk ke dalamnya.
· Siapa yang mencintai Ali as maka telah mencintaiku dan siapa yang membencinya maka telah membenciku.
· Sesungguhnya malaikat maut menghormati para pecinta Ali ibn Abi Thalib as seperti menghormati para Nabi as.
· Siapa yang mengaku bahwa dirinya telah beriman kepadaku dan kepada apa yang aku datang bersamanya(islam), akan tetapi dia membenci Ali as maka dia telah berbohong dan dia tidak mu’min.

7. Abdullah ibn Ahmad Ibn Hambal bekata: aku bertanya kepada ayahku : “apa pandangan anda terhadap keutamaan.” Ayahku berkata: “didalam khilafah , Abu bakar dan Umar dan Usman”. Maka aku bertanya kembali: “kalau Ali ?” ayahku berkata : “wahai anakku, Ali ibn Abu Thalib adalah dari Ahlulbayt maka tidak ada seorangpun yang bisa dibandingkan dengannya.” {Thabaqat al-Hanabalah jilid 2 halaman 120{

8. Rasulullah saw berkata kepada Sayidah Fatimah az-Zahra as: “wahai Fatimah, apakah kamu tidak rela kalau suamimu adalah sebaik-baiknya umatku, yang masuk islam terlebih dahulu, paling banyak ilmunya, dan paling bijak dan sabar dari umatku.”{al-Khatib al-Khawarizumi didalam al-Manaqib halaman 106 hadis 111}

9. Dari Ibn Abbas yang berkata : “Dihidangkan kepada Nabi saw burung matang(makanan dari langit), kemudian Nabi saw berkata : “Ya Allah, datangkanlah kepadaku orang yang paling kau cintai dari makhlukmu.” Maka datanglah Ali Ibn Abi Thalib. Kemudian Nabi saw berkata: “ya Allah dia juga orang yang paling aku cintai.”{al-Masdar al-Sabig halaman107-108 hadis ke 113-114}

10. Rasulullah saw bersabda: “wahai Ali perumpamaanmu dan perumpamaan para pemimpin setelahmu dari anak-anakmu adalah seperti kapal Nuh, siapa yang menaikinya selamat dan siapa yang meninggalkannya tenggelam, dan kalian adalah seperti bintang-bintang, setiap bintang menghilang maka bintang yang lain akan muncul sampai hari qiamat. {Faraid al-Simthain 2/243/517}

11. Dan dari Jabir, yang berkata: “dulu kita (para sahabt Nabi saw) berada di samping Nabi saw dan kemudian Ali ibn Abi Thalib as datang, maka berkatalah Nabi saw: “sungguh telah datang saudaraku” kemudian beliau menuju menoleh ke ka’bah dan memukul ka’bah dengan tangannya kemudian berkata: “ demi yang yawaku berada ditangannya sesungguhnya dia dan syiahnya adalah orang-orang yang menang dan beruntung di hari kiamat,kemudian beliau melanjutkan perkataannya: “ seseungguhnya dia adalah paling dahulunya orang dari kalian yang beriman bersamaku, dan dia adalah orang yang paling menyampaikan -janji Allah swt- diantara kalian,dan dia adalah orang yang paling lurus -dalam menjalankan perintah-perintah Allah swt- diantara kalian,dan dia adalah orang yang paling adil -didalam ummat- diantara kalian, dan dia adalah orang yang paling bisa membagi -dengan sama rata dan adil- diantara kalian, dan dia adalah orang yang paling besar -kemuliaannya di mata Allah swt- diantara kalian.”kemudian Jabir berkata: “dan turunlah wahyu kepada Nabi saw(((انّ الذين آمنوا وعملوا الصالحات اولئك هم خير البرية), dan jabir berkata: maka semenjak itu para sahabat Nabi saw jika kedatangan sayidina Ali as maka mereka berkata: “telah datang sebaik-baik makhluk.” {المصدر السابق halaman 111,112 hadis ke 120.} 

12. Rasulullah saw bersabda: “orang pertama yang sholat berasamaku adalah Ali” (كنز العمال) 

13. Orang pertama yang sholat adalah Ali dan orang yang pertama islam adalah Ali (صحيح الترمذي- تاريخ طبري – الرياض النضرة) hal ini juga di riwayatkan di dalam buku-buku ini (مسند احمد ابن حنبل – مستدرك الصحيحين – خصائص نسائي – الطبقات الكبرى – اسد الغابة – كنزالعمال) dan juga tertulis di buku-buku ahlulsunnah dan syiah yang lain.

14. Sayidina Ali as tidur di atas tempat tidur Nabi saw di malam kepergian Nabi saw ke Gua Hira untuk mengkelabuhi orang-orang quraysh yang ingin membunuh Nabi saw dan saat itu turun ayat “ومن الناس من يشرى نفسه ابتغاء مرضاة الله…” (التفسير الكبير للفخر الرازي – اسد الغابة – تاريخ دمشق)hal ini juga di terangkan di dalam buku-buku berikut ini (خصائص نسائي- مستدرك الصحيحين – الرياض النضرة – كنزالعمال – مسند الامام احمد ابن حنبل – الطبقات الكبرى – الدر المنثور)

15. Rasulullah saw bersabda : “sesungguhnya Allah swt telah menyuruhku untuk menikahkan Fatimah dengan Ali.” (المعجم الكبيرللطبراني – كنزالعمال – معجم الزوائد – فيض القدير- الصواعق المحرقة)dan juga di buku(ذخائر العقبى)
16. Sesungguhnya Rasulullah saw selama 6 bulan ketika melewati pintu rumah sayidina Ali dan sayidah Fatimah untuk sholat subuh Beliau berkata : “sholat, wahai Ahlulbayt” kemudian Beliau membaca ayat suci al-Quran “انّما يريد الله ليذهب عنكم الرجس اهل البيت و يطهّركم تطهيراً” hal ini tertulis didalam kitab-kitab ahlusunnah dan syiah berikut kitab-kitab dari ahlu sunnah(صحيح الترمذي- مسند احمد ابن حنبل – تفسير ابن جرير الطبري – مستدرك الصحيحين – اسد الغابة – كنزالعمال – الدرالمنثور)

17. Aisyah berkata: “aku tidak mengetahui ada orang dicintai Nabi saw lebih dari Ali, dan tidak ada dibumi ini perempuan yang dicintai Nabi saw lebih dari isterinya(Fatimah)” riwayat ini tertulis didalam buku-buku berikut(خصائص نسائي – مستدرك الصحيحين)riwayat seperti ini juga terdapat didalam buku-buku yang lain seperti:(صحيح الترمذي – مسند احمد ابن حنبل – اسد الغابة – الاصابة – الرياض النضرة)dan masih banyak lagi riwayat seperti ini yang tertulis didalam buku-buku syiah.

18. Rasulullah saw bersabda: “Ali adalah pemimpin yang benar dan membenarkan, serta Dia adalah pembunuh orang-orang yang berbuat jahat.” (كنزالعمال)
19. Dirawayatkan bahwa Malaikat Jibril melantangkan suaranya didalam perang uhud : “tidak ada pedang kecuali dzulfigar dan tidak ada pemuda(pemberani) kecuali Ali.” (تاريخ الطبري- الكامل في التاريخ)hal seperti ini juga tertulis didalam buku-buku berikut: (كنزالعمال – الرياض النضرة – ذخائر العقبى)

20. Ketika ayat “قل تعالوا ندع ابناءنا وابناءكم ونساءنا ونساءكم وانفسنا و انفسكم ثمّ نبتهل فنجعل لعنة الله على الكاذبين” kemudian Nabi saw memanggil Ali, Fatimah, Hasan dan Husain, kemudian beliau berdo’a: “Ya Allah mereka adalah keluargaku (صحيح مسلم – صحيح الترمذي – الدرالمنثور – مستدرك الصحيحين) 

21. ابناءنا adalah Hasan dan Husain dan نساءنا adalah Fatimah serta انفسنا adalah Ali ibn Abu Thalib, hal ini tertulis dalam buku (اسباب النزول)

22. Nabi saw bersabda : “Dia disisiku seperti diriku…. (kemudian Nabi saw memegang bahu Ali)” hal ini tertulis didalam buku (تفسيرالكشّاف)

23. Nabi saw bersabda : “ana adalah kota ilmu dan ali adalah pintu kotanya, maka siapa yang ingin masuk kedalam kota maka akan datang ke pintunya.” Tertulis didalam buku-buku berikut (مستدرك الصحيحين – اسدالغابة – كنز العمال – فيض القدير – مجمع الزّوائد – تاريخ بغداد)

24. Nabi saw bersabda: “Ali adalah pintu ilmuku dan (dia adalah) orang yang menerangkan apa yang aku diutus dengannya setelahku” (كنزالعمال – الصواعق المحرقة)

25. Sayidina Ali as menyedekahkan cincinnya kepada seorang pengemis dalam keadaan ruku’, kemudian Nabi saw bertanya kepada pengemis tersebut: “siapakah yang memberimu cincin ini?” si Pengemis berkata : “orang yang sedang ruku’ itu(menunjuk kepada sayidina Ali )” kemudian Allah swt menurunkan ayat ini kepada Nabi saw “انّما وليكم الله و رسوله والذين آمنوا الذين يقيمون الصّلوة ويؤتون الزكوة وهم راكعون”(al-Ma’idah ayat 55) hal ini tertulis dalam (المتّفق و المفترق – كنزالعمال) riwayat seperti ini juga terdapat dalam buku-buku berikut ini (معجم الزوائد – ذخائر العقبى – الدر المنثور – تفسيرالكشاف – تفسير الطبري – التفسير الكبير للفخر الرازي – الرياض النضرة)

26. Nabi saw bersabda: “sesungguhnya Ali as adalah dariku dan aku darinya dan dia adalah pemimpin para mu’min setelahku” (صحيح الترمذي – مسند احمد ابن حنبل – مسند ابي داود – خصائص نسائي – كنزالعمال – الرياض النضرة)

27. Nabi saw bersabda: “ sesungguhnya setiap Nabi memiliki pengganti dan pewaris, sesungguhnya Ali adalah pengganti dan pewarisku” (تاريخ دمشق – فردوس – المناقب لابن مغازلي – كفاية الطالب)

"CiNtA HaKiKi"

“rasa cinta dan kasih sayang akan nampak dan akan semakin membesar ketika orang yang dicintai berada jauh dari yang mencintai.”
“cinta yang sejati adalah cinta yang tempat dan waktu tidak dianggap sebagai penghalang kapanpun, dimanapun cinta tetap cinta.”
“cinta yang hakiki adalah cinta kita kepada makhluk Allah, karena Allah swt”
“kalau cinta kita karena Allah, maka waktu dan tempat tidak akan jadi penghalang bagi sang pecinta.”
“kalau kita mencintai seseorang karena Allah swt, maka kita tidak mendapat sesuatu keculai kebahagiaan dan kecintaan yang sejati dan itu adalah tujuan yang diinginkan para pecinta yang hakiki.”
“cinta kita harus lebih dahsyat kepada yang kita cintai dari cinta kita sebelumnya kalau kita mengetahui bahwa yang kita cintai mendekat kepada Allah.”
“jika semakin dekat cintanya kepada Allah maka cinta kita kepadanya harus semakin besar dan semakin dahsyat.”
“jauhnya kita dengan orang yang kita cintai demi untuk kembalinya kita dan untuk tinggalnya kita bersamanya adalah lebih baik daripada dekatnya kita dengan orang yang kita cintai tetapi untuk jauhnya kita darinya.”
“bagi para pecinta yang sejati yang kecintaannya karena Allah maka ketika yang dicintai pergi, kesepian tidak akan bisa mengganggunya karena cintanya bukan sepenuhnya karena orang yang dicintai akan tetapi cintanya sepenuhnya karena Allah sedangkan Allah selamanya selalu ada.”

CiNtA YaNg HaKiKi


Allah swt, tiada Tuhan selain Ia. Tuhan seluruh makhluk, Tuhan seluruh alam walau mereka sekalipun tiada mengakui akan keberadaan-Nya. Namun cinta Allah tiada pandang bulu akan derajat manusia di dunia, kaya, miskin, dan cacat semuanya akan memperoleh cinta-Nya jika merekapun juga cinta pada-Nya.

Cinta…sebuah kata yang memiliki makna berlainan di setiap insani. Cinta bahkan mampu memaknai hidup sedimikian hingga seolah-olah hidup terasa akan nikmat. Tapi, cinta yang seperti apakah yang dikehendaki-Nya? Apakah cinta yang mengharuskan akan sebuah kecupan, ataukah cinta yang akan mengharuskan sebuah sentuhan? That all depended in us heart.

"Hakikat hidup adalah sebuah pertarungan, dan pengorbanan. Gapailah akhiratmu tapi jangan lupakan duniamu, itulah salah satu prinsip yang harus di-cam-kan dalam hati. Bukan sebaliknya menggapai Dunia tapi tidak melupakan akherat. Berpeganglah pada satu buhul yang kuat, mengenali hidup dengan tuntunan keimanan, mencari arti penting ‘cinta’ dengan mencintai dan dicintai karena-Nya, dan mencari arti penting sebuah kehidupan dengan harap akan bertemu dengan-Nya. Jalanilah duniamu karena dunia itu akan menunjukkan kemana tujuan terakhirmy. Syurga kah? Atau Neraka kah?"

Indahnya Surga ISLAM

Selasa, 21 September 2010

"Sesungguhnya orang-orang yang mengira bahwa Islam bisa tegak tanpa tetesan darah yang tertumpah dan tubuh yang terkoyak, mereka itu orang-orang yang bingung dan tidak mengetahui hakikat dan tabi'at dien ini. Ketahuilah, sesungguhnya hidupmu adalah jihad, kemuliaanmu ada pada jihad, dan eksistensimu terikat erat dengan jihad!!" (DR. Abdullah Azzam).

Wahai manusia, tidakkan kalian menginginkan keindahan surga yang disediakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang Islam dan shalih? Yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik dalam hati? Dapatkan kita bayangkan, tempat tinggal penghuni surga yang dibangun Allah dengan tangan-Nya sendiri berbentuk istana, yang bahan bangunannya adalah batu bata emas dan perak sebening kaca, buah-buahannya lebih lembut dari keju, lebih manis dari madu, sungai-sungai mengalirkan susu, madu, arak yang tak memabukkan, air jernih yang tidak berubah rasanya, keelokkan wajah penghuninya bagai bulan di malam purnama, kecantikan bidadarinya tak terbayangkan jelitanya, mulusnya, putihnya, kemontokkan payudaranya, dipingit di dalam kemah, belum pernah tersentuh oleh jin dan manusia, yang selalu tersenyum dan mengucapkan kalimat yang menyenangkan suami mereka, kendaraannya adalah unta dan kuda bersayap yang terbuat dari mutiara, begitu pula tanah dan debunya, makanan dan minumannya adalah hidangan istimewa yang tak terbayangkan kelezatannya, kasur dan permadaninya adalah kasur tebal dan sutra halus, gelas dan piringnya terbuat dari emas dan perak … ah sungguh sebuah janji yang tak pernah diingkari oleh Yang Maha Rahman. Apalagi jika Allah menyingkap tirai-Nya, dan terlihatlah wajah-Nya yang mulia, sebagai nikmat teragung bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

NAMA-NAMA SURGA

Surga memiliki nama-nama yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Di antaranya: Jannatul Firdaus yang merupakan tertinggi derajatnya, ia terletak di bawah Arsy Ar-Rahman. Kemudia Jannatun Na’im (yang penuh kenikmatan), Jannatu Adn, Darus Salam (negeri yang penuh keselamatan), Jannatu Ma’wa dan Darul Khuldi.

SUNGAI-SUNGAI DI SURGA

Sungai di surga adalah sesuatu yang pasti, ia terus mengalir dan tidak pernah berhenti, terletak di bawah ghuraf (mahligai), istana-istana dan taman-taman penghuni surga. Sungai-sungai tersebut berupa sungai madu, sungai khamer (arak) yang tidak memabukkan, sungai susu dan sungai air jernih yang tidak pernah berubah rasanya. Sungai-sungai surga memancar dari bagian atas surga, kemudian mengalir turun ke bawah menuju ke semua tingkatan-tingkatan surga sebagai tersebut dalam hadits shahih:

“… Sesungguhnya Firdaus itulah tempat terbaik dan tertinggi derajatnya. Di atas Firdaus terdapat Arsy Allah, dan dari situ mengalir sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari).

Mata air surga ada yang bernama salsabila, yang akan diberikan kepada orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah (muqarrabin), sedang para abrar (orang yang berbuat baik), maka Allah memberi mereka air yang diberi campuran kafur (air dingin) yang aromanya wangi) dan zanzabil/jahe (air hangat yang juga beraroma segar). (QS. Al-Insan: 5 dan 17).

MAHLIGAI DAN ISTANA SURGA

Mahligai dan istana surga terbuat dari emas dan mutiara terbaik yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya orang beriman disediakan di surga, istana dari satu mutiara yang berongga. Panjangnya adalah 60 mil. Di dalamnya terdapat pelayan-pelayan.”

YANG PERTAMA KALI MASUK SURGA

Yang pertama kali masuk surga adalah Rasulullah saw. dan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Kelompok pertama yang akan masuk surga tanpa hisab berjumlah 70.000 orang. Mereka saling bergandengan tangan hingga masuk surga semuanya. Wajah mereka seperti rembulan saat purnama. (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mereka adalah orang yang tidak meruqyah dan tidak minta diruqyah, tidak melakukan tathayyur dan hanya bertawakkal kepada Rabb mereka.

Rasulullah saw. bersabda: “… adapun tiga orang yang pertama kali masuk surga adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh dunia dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan namun ia menjaga diri dari meminta-minta.” (HR. Ahmad).

Orang-orang miskin akan masuk surga terlebih dahulu dari orang-orang kaya karena mereka tidak memiliki sesuatu untuk dihisab. Selisih waktu antara keduanya adalah 40 tahun. (HR. Muslim).

Ibnul Qayyim menyimpulkan bahwa tidak semua penduduk surga yang pertama kali masuk surga akan lebih tinggi kedudukkannya dari yang terakhir, boleh jadi yang terakhir kali mendapatkan derajat yang lebih agung, semisal orang kaya yang pandai bersyukur dan bertaqarrub kepada-Nya dengan berbagai kebajikan dan shadaqah. Ia lebih tinggi dari orang fakir, karena sang fakir tidak mampu berbuat sebagaimana yang diperbuat olehnya. (Hadiul Arwah, Ibnul Qayyim).

ANGIN DAN BAU SURGA

Bau aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun.

Ibnu Qayyim berkata: “Aroma surga itu ada dua macam: Pertama, aroma yang bisa ditemui di surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa dicium orang-orang lainnya. Kedua, aroma yang bisa diketahui dengan panca indera seperti halnya aroma bunga dan lain sebagainya. Aroma jenis kedua bisa dijangkau seluruh penghuni surga di akhirat kelak, baik dari tempat yang jauh atau tempat yang dekat. Adapun aroma surga di dunia, maka ia hanya bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki Allah, seperti para nabi dan rasul. Aroma yang dicium Anas bin Nadhir saat berjihad sebelum ia syahid bisa dikategorikan pada aroma jenis ini. Wallahu a’lam.

HUBUNGAN INTIM DI SURGA

Dalam menafsirkan firman Allah yang berbunyi: “Sesungguhnya penghuni surga itu bersenang-senang dalam kesibukan.” (QS. Yaa Siin: 55).

Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Al-Auzai’i dan Muqatil berkata: Kesibukan mereka adalah memecah keperawanan istri-istrinya.”

Rasulullah saw. bersabda tentang hubungan jimak para penghuni surga: “Di surga, seorang mukmin diberi kekuatan sekian banyak menggauli wanita.” (HR. Tirmidzi, shahih).

Abu Umamah berkata: “Rasulullah saw. pernah ditanya: “Apakah penghuni surga melakukan hubungan suami istri?” Beliau saw. menjawab: “Penis yang tidak pernah lemas, syahwat yang tidak pernah padam dan jimak demi jimak.”

Sa’id bin Jubair pernah berkata: “Sesungguhnya nafsu syahwat (penduduk surga) mengalir dalam tubuhnya selama 70 tahun. Selama waktu itu ia merasakan kenikmatan yang tiada taranya dan tidak terkena kewajiban mandi jinabat. Mereka tidak merasakan loyo atau kekuatannya menurun. Justru hubungan seksual mereka mencapai kenikmatan dan kepuasan.” Wallahu a’lam bish shawab.

BANGUNAN SURGA

Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak, adukkannya beraroma kesturi yang sangat harum, kerikilnya terbuat dari mutiara lu’lu dan yaquth dan tanahnya terbuat dari za’faran, seperti tepung putih yang beraroma kesturi. Di antara bentuk bangunannya adalah kubah-kubah indah yang terbuat dari mutiara. Rasulullah menjanjikan barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat sehari semalam, maka Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di surga .

DERAJAT DI SURGA

Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang disediakan Allah bagi yang berjihad di jalan-Nya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lain seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah, mintalah surga Firdaus …” (HR. Bukhari).

Tempat tertinggi di surga adalah al-wasilah yang terletak di surga tertinggi. Ia hanya dihuni oleh seseorang, yaitu Rasulullah saw.

BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN DI SURGA

Buah-buahan di surga banyak yang serupa dengan buah-buahan di dunia, dilihat dari bentuk dan namanya, bedanya bahwa di surga buah tersebut tidak layu, busuk, tua atau mengecil dan berkurang sebagaimana buah yang di dunia. Di antara nama buah yang disebut dalam Al-Qur’an adalah delima dan anggur (QS. Ar-Rahman: 68).

Ibnu Abbas berkata: “Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik buah-buah surga, maka buah-buahan tersebut mendekat kepadanya hingga ia dapat mengambil mana yang ia sukai.”

Ia juga berkata: “Buah-buahan di surga seperti anggur, ia lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih lembut dari tepung dan di dalamnya tidak ada biji. Adapun tanaman di surga, setelah benihnya disebar, maka tumbuh dalam sekejap dan siap panen saat itu juga.” (HR. Bukhari).

KEADAAN PARA PENGHUNI SURGA

Para penghuni surga, mulus, tampan dan bercelak, mereka akan senantiasa muda dan pakaiannya tidak pernah lusuh. Golongan pertama yang masuk surga kelihatan seperti bulan purnama. Mereka tidak pernah kencing dan berak. Mereka tidak beringus dan meludah. Sisir mereka terbuat dari emas dan bejananya terbuat dari misk. Dan perasapannya terbuat dari kemenyan.

Para penghuni surga kebanyakan adalah orang miskin dan lemah. Rasulullah saw. adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga. (HR. Muslim).

Di antara ciri penghuni surga adalah sebagaimana sabda Nabi saw.: “Maukah aku tunjukkan tentang penghuni surga? Ia adalah orang yang lemah dan merendahkan diri (tawadhu). Jika ia bersumpah atas nama Allah, pasti Allah memperkenankan sumpahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Yang terbanyak dari penghuni surga adalah umat Nabi Muhammad saw, Rasulullah menyebutkan bahwa penghuni surga berjumlah 120 shaf (barisan) dan ummat Muhammad berjumlah 80 shaf dari 120 shaf tadi (2/3 penduduk surga).

BIDADARI SURGA, PESONA DAN KECANTIKANNYA

Bidadari surga adalah makhluk berkelamin wanita yang diciptakan Allah untuk penghuni surga. Al-Qur’an dan Sunnah menggambarkan tentang keindahan dan kesempurnaan penciptaan mereka. Digambarkan bahwa mereka adalah bidadari yang cantik jelita, putih bersih, dipingit di dalam kemah, senantiasa menundukkan pandangan. Allah menyebut mereka dengan khairatun hisan (Bidadari yang baik dan cantik), mereka perawan, penuh cinta dan sebaya, payudaranya montok dan kulitnya mulus. Dalam hadits Bukhari disebutkan, kalau sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga lebih baik dari pada dunia dan isinya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa bidadari tersebut diciptakan Allah dari za’faran surga. Maka Ibnu Qayyim berkomentar: “Jika penciptaan manusia yang tergolong makhluk yang paling sempurna diciptakan dari bahan baku berupa tanah, kemudian berubah menjadi sosok yang paling bagus. Maka bagaimana sosok yang diciptakan dari za’faran yang ada di surga?”

YANG TERAKHIR KALI MASUK SURGA

Hamba yang terakhir kali masuk surga adalah orang yang melintasi titian, terkadang jalan dan terkadang merangkak dan terkadang dilalap api hingga hangus. Allah memerintahkannya untuk masuk surga, namun ia melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah berkata kepadanya bahwa ia akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia dan isinya, hingga ia merasa dipermainkan Allah. Namun Allah berfirman: “Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah kelasnya.” (sebagaimana yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim).

PINTU-PINTUNYA

Di dalam surga terdapat delapan pintu, di antaranya adalah pintu Ar-Rayyan yang diperuntukkan bagi orang yang shaum. Seorang wanita yang rajin shalat lima waktu dan shaum, lalu meninggal sedangkan suaminya ridha, maka ia akan dipersilahkan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai. Pintu surga senantiasa terbuka, orang yang shalat akan masuk pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad dan yang bershadaqah akan masuk dari pintu shadaqah (HR. Bukhari Muslim). Luas dan lebar pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari. Jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti antara Makkah dengan Bushra. (Muttafaq alaihi)

POHON, TAMAN DAN NAUNGAN DI SURGA

Di dalamnya terdapat pohon yang apabila seorang pengembara itu berjalan di bawah naungannya selama 100 tahun ia belum keluar dari naungannya, pohon-pohonnya kekal dan buahnya dekat lagi rendah menjuntai, sehingga mudah diambil. Seluruh pohon di surga batangnya terbuat dari emas (Shahihul Jami’ 5523). Ibnu Abbas berkata, “Di antara penghuni surga ada yang rindu kangen dengan hiburan di dunia. Lalu Allah mengutus angin dan menggerak-gerakkan pohon tersebut, kemudian pohon tersebut memberikan semua hiburan yang pernah ada di dunia”.

MAKANAN DAN MINUMAN DI SURGA

Penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman lezat yang sangat mengundang selera, apapun yang mereka inginkan pasti mereka dapatkan. Rasulullah saw. bersabda, “Penghuni surga akan makan dan minum enak-enak. Mereka tidak mengeluarkan ingus dari hidungnya, tidak buang air besar dan tidak buang air kecil. Makanan mereka berubah menjadi serdawa yang beraroma kesturi.” (HR. Muslim). Hidangan bagi mereka yang pertama kali adalah daging hati ikan paus, kemudian disembelihkan baginya sapi yang makanan sehari-harinya adalah rumput surga. (HR Muslim). Adapun tempat makan dan minummereka berupa gelas dan piring yang terbuat dari emas dan perak. Allah berfirman, “Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala bening laksana kaca. Yaitu kaca-kaca yang terbuat dari erak yang telah diukir mereka dengan sebaik-baiknya”. (QS. Al-Insan: 15-16)

SERUAN DI SURGA

Di surga akan ada seorang penyeru yang berkata, “Sesungguhnya sekarang tibalah saatnya kalian sehat wal afiat dan tidak menderita sakit selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian bersenang-senang dan tidak sengsara selama-lamanya”. (HR Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan: “Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, wahai penghuni surga, sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing”. (HR Al-Bukhari Muslim)

PEMANDANGAN LAIN DI SURGA

A. Para penghuni surga akan dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Lihat firman Allah pada surat Al-Kahfi 30-31. Kasur surga adalah kasur tebal lagi empuk. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Lihat QS Ar-Rahman 54 dan 76, al-Ghasyiyah: 13-16.

B. Kemah, ranjang dan sofa di surga. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya bagi setiap orang mukmin di surga disiapkan kemah dari suatu mutiara lu’lu yang berongga. Tingginya enam puluh mil. Di dalamnya terdapat keluarganya dan orang beriman berjalan mengelilingi mereka. Sebagian mereka tidak bisa melihat sebagian yang lain.” (HR Bukhari Muslim). Allah ta’ala berfirman, mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS. Ath-Thur:20)

C. Pelayan di surga
Yang senantiasa sibuk melayani para penghuni surga adalah wildanun Mukhalladun. Mereka adalah anak orang-orang muslim yang meninggal sewaktu kecil. Allah ta’ala berfirman, “Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir”. (QS. Al-Waqi’ah: 17-18)

D. kendaraan mereka adalah kuda dan unta bersayap yang terbuat dari
Mutiara yaquth.

PASAR DI SURGA

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang didatangi penghuni surga setiap hari jum’at. Angin utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan menarik. Dalam keadaan seperti itu, mereka pulang menemui istrinya masing-masing. Istri-istri mereka berkata, “Demi Allah, Anda kok semakin tampan dan ganteng saja. Mereka menjawab, “Kalian juga semakin cantik dan ayu”. (HR. Muslim)

Wallahu A’lam.

Istri Penghuni Surga

Istri Penghuni Surga

Wahai wali Allah! Tidak ada seorang pun yang dimasukkan oleh Allah ke surga kecuali ia pasti memiliki 72 (tujuh puluh dua) istri; yakni 2 (dua) istri dari kalangan bidadari yang bermata jeli dan 70 (tujuh puluh) istri yang diwarisi dari para penghuni neraka (maksud kalimat, "yang diwarisinya dari para penghuni neraka", yakni para lelaki yang masuk neraka, sehingga para penghuni surga pun mewarisi istri-istri mereka, sebagaimana istri Fir'aun juga akan diwarisi). Note : masya aulohhhhhh..pantesan muslimers selalu ngedoain kafirers masuk neraka, ternyata supaya mereka bisa dapetin istri2 para kafirers..astafiruloh.Aku berlindung dari godaan SETAN ini .

Tahukah Anda tentang bidadari? Ya, mereka adalah para istri yang suci yang akan mendatangi Anda. Mata mereka genit menggoda. Mereka menghiasi dirinya dengan ikat pinggang yang amat menawan. Menyelimuti dirinya dengan minyak wangi kasturi. Bola mata mereka sangat hitam, dan pandangan mata mereka tertunduk malu, dan seluruh bagian tubuh mereka dihiasi dengan mutiara dan permata yakut. Mereka selalu memanggil dengan suara-suara yang genit, merdu lagi enak didengar. Mereka mengatakan :

Kami adalah wanita-wanita yang abadi dan tidak akan pernah mati selama-lamanya.
Kami adalah wanita-wanita yang genit dan tidak akan pernah berbuat jahat selama-lamanya.
Kami adalah wanita-wanita yang bermukim dan tidak akan pernah bepergian selama-lamanya.
Kami adalah wanita-wanita yang selalu ridha dan tidak akan pernah marah selama-lamanya.
Kami adalah bidadari yang jelita bagi para suami dari orang-orang yang mulia.
Kami adalah gadis-gadis yang berakhlak mulia bagi para hamba yang beriman.
Maka berbahagialah bagi siapa saja yang menjadi milik kami dan kami menjadi miliknya.


Allah telah menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung, dan menjadikan mereka gadis-gadis perawan, sangat mencintai suami-suami mereka, sebaya dalam umur, cantik jelita laksana mutiara yang tersimpan baik. Sesungguhnya para bidadari itu seperti mutiara dan marjan, jalannya adalah berlari-lari kecil (harwalah}, simponi (nyanyian tanpa kata-kata)nya amat mengenakkan lagi menawan serta mempesona, sangat mencintai suaminya, hanya terpingit untuk suaminya, dan tertutupi terhadap selainnya, pandangannya tidak terumbar kepada semua laki-laki, sehingga ia pun tidak melihat kepada selain suaminya.

Bidadari tersebut belum pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya. Setiap kali ia selesai digauli oleh suaminya, maka sang suami mendapatinya menjadi gadis perawan kembali. la mengenakan 70 (tujuh puluh) pakaian yang aksesoris dan warnanya bervariasi. Bagi dirinya, membawa semua pakaian tersebut sangatlah mudah dan lebih ringan daripada rambutnya sendiri.

Di antara para istri tersebut, tidak ada satupun melainkan pasti memiliki vagina (qubul) yang begitu menggiurkan, dan ia pun (si penghuni surga itu) juga akan memiliki penis (dzakar) yang tidak akan pernah bengkok (impoten).
Note: ck ck ck ck.. INI yang error siapa? Penulis? Penerjemah? PEMBACA ?? Atau si MUH???

Begitu pula, ia akan diberi kekuatan 100 (seratus) pria terkuat dalam hubungan seksual, sehingga ia mampu melakukan hubungan seksual selama 40 (empat puluh) tahun. Dalam setiap hari, ia akan disediakan 100 (seratus) gadis perawan, dengan penis yang tidak akan pernah bosan dan melemah, serta dengan vagina yang tidak akan pernah menumpahkan lendir dan mengeluarkan mani. Setiap istri tersebut akan mengenakan 70 (tujuh puluh) pakaian, di mana isi betisnya dapat terlihat dari balik pakaian tersebut.

Wahai wali Allah, Anda berhak memilih bidadari yang bermata jeli sekehendak hati Anda. Para bidadari tersebut banyak sekali macamnya. Di antara mereka ada bidadari-bidadari yang disebut "Al-Lu'bah" . Semua bidadari surga merasa terkagum-kagum dengan bidadari Al-Lu'bah ini.

Mereka menepuk-nepukkan tangan mereka di atas pundaknya, seraya mengatakan, "Berbahagialah engkau, wahai Al-Lu'bah. Kalau sekiranya para pencari surga itu mengetahui dirimu, niscaya mereka akan bersungguh-sungguh mendapatkan dirimu." Di antara kedua mata Al-Lu 'bah tertulis sebuah kalimat, "Barangsiapa yang berusaha mendapatkan diriku, maka hendaknya ia beramal demi mencari ridha Rabbku."Sedangkan bidadari-bidadari lain, ada yang keindahannya saling dibanggakan oleh para penghuni surga. Kalau sekiranya Allah tidak menetapkan kepada para penghuni surga untuk tidak mati, niscaya mereka akan mati karena terpesona dengan kecantikannya.
Demikian pula, ada bidadari-bidadari yang disebut "Al-'Aina'." Apabila bidadari ini berjalan, maka di samping kanan dan kirinya ada 70.000 (tujuh puluh ribu) pelayan yang berjalan menyertainya. la mengatakan, "Di mana orang-orang yang beramar makrufdan nahi mungkar?"
Oleh karena itu, silahkan engkau pilih sendiri, wahai hamba Allah, dari bidadari-bidadari tersebut atau bidadari lainnya sesuka hatimu. Lalu bersetubuhlah dengan bidadari itu selama umurmu di dunia, maka tidak akan pernah terputus dan tidak pula terlarang menggaulinya.

Persetubuhan dengan Bidadari SURGA

Persetubuhan dengan Bidadari ???
HAH?
Gak salah??
'Lu jangan JELEK2in ISLAM yA”
“Lu jangan Fitnah ya”
'Dasar KRISTEN SESAT”
'TOBATLAH kau kristen busuk”


Untuk mengetahui mana yang benar, marilah kita baca keterangan dari ke 3 buku berikut ini.





Buku pertama :

Indahnya bidadari surga

Kekuatan Seorang Muslim dalam Menggauli Istrinya di Surga .
Note: Judul ini bukan karangan gue,tapi emang begitu yang tertulis di bukunya 


Tirmidzi rahimahullah men-takhrij hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam; ucap beliau:
"Seorang Mukmin di surga akan diberi kekuatan ini dan itu dalam bersebadan. " Beliau ditanya, "Apakan dia kuat wahai Rasulullan?" Jawab Rasulullah, "la diberi kekuatan seratus Kali lipat. " Tirmidzi berkata: Ini adalah hadits hasan shahih. Lihat Shahihul-Jami' nomor 1627.

Darimi rahimahullah dalam Musnad-nya menyebutkan satu riwayat dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu; ia menuturkan bahwa Rasu lullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
‘Laki-laki penghuni surga akan diberi kekuatan seratus laki-laki dalam makan, minum, bersebadan, dan memenuhi selera nafsu. " Seorang pria Yahudi berkata: "Yang makan dan yang minum tentu buang hajat." Rasulullah bersabda: "Kemudian Keluarlah keringat dari Kulitnya sehingga perutnya mengecil. " Shahihui-Jamf, nomor 1627.

Al-Bazzar rahimahullah dalam Musnad-nyei men-takhrij hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; ia bercerita:
"Rasulullah ditanya: wahai Rasulullah, apakah kita akan mendatangi istri kita di surga? Jawab beliau: 'Ya, demi Dzat Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya seorang laki-laki dalam satu hari mendatanginya hingga seratus gadis'.  Silsiiatiil-Ahadits ash-Shiahihah. nomor 367, 375.

Maka Mahasuci Allah Yang Mahakuat, Yang menganugerahi segala apa yang diingini-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.


Note: Bagaimana? Masih ada yang menafsirkan maksud hadits tsb bukan hadits esek2?



Buku ke dua:
Surga dan neraka


Kecemburuan Bidadari Terhadap Suami Mereka di Dunia

Rasulullah saw. telah menceritakan kepada kita bahwa bidadari itu cemburu terhadap suami mereka di dunia, jika ia disakiti oleh istrinya di dunia. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayatkan dari Mu'adz bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada seorang wanita yang menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat, yakni bidadari, akan berkata, "Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu, sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, sebentar lagi ia akan datang kepada kami dan meninggalkanmu."

Seorang Mukmin di Surga Diberi Kekuatan Seratus Orang Laki -laki

Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Seorang mukmin di surga diberi kekuatan jima' sekian dan sekian." Dikatakan, "Wahai Rasulullah, apakah ia begitu kuat?" Beliau bersabda, "Ia akan diberi kekuatan seratus orang laki-laki." (H.r. Tirmidzi).

Ahli Surga Menertawakan Ahli Neraka
Setelah ahli surga memasuki surga, mereka memanggil lawan bertengkar mereka, yakni orang-orang kafir yang tengah mendapatkan penderitaan di neraka. "Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan), 'Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang telah Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (adzab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab, "Betul." Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu, 'Kutukan Allah ditimpakan ke atas orang orang yang zhalim.'" (Q.s. Al-A'raf: 44). Sungguh, di dunia ini orang-orang kafir suka merendahkan, mengejek, dan menertawakan orang-orang mukmin. Maka pada hari itu Allah memberikan kemenangan kepada orang-orang beriman. Manakala mereka telah berada dalam kenikmatan yang abadi, maka mereka melihat para pendurhaka menertawakan dan mengejek mereka.

Buku ke tiga
Melihat Indahnya Surga :


Sebelum kita membaca buku ke tiga : ‘Melihat Indahnya Surga’
Mungkin kita refreshing dulu membaca sinopsis buku ini:

Dari halaman paling belakang .

Melihat Indahnya Surga .
Gambaran Lengkap tentang Surga dan kenikmatannya

Anda akan dibuat takjub membaca buku ini. Betapa tidak, istana abadi yang merupakan kado terindah yang dianugerahkan oleh Dzat Yang Maha Indah kepada para hamba-Nya yang mampu merealisasikan keindahan taqwa dalam hidupnya, dibeberkan secara detail dalam buku ini. Siapa saja yang diceritakan surga kepadanya, hatinya pasti membuncah, perasaannya menjadi rindu menggebu-gebu ingin segera memasukinya. Sebuah keindahan tiada tara yang belum pernah terlihat oleh mata pandang manusia, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terbesit dalam hati semua insan di alam semesta ini.
Buku yang ada dihadapan Anda ini mengupas secara gamblang berbagai kenikmatan surga yang akan diberikan Allah kepada para penghuninya. Semuanya dibeberkan oleh penulis buku ini dengan gaya bercerita, sehingga dijamin jiwa Anda pasti tergugah, seakan-akan Anda diajak bertamasya mengelilingi surga dan menikmati keindahan abadi di dalamnya. Pesona surga, memang sungguh luar biasa.
Selamat membaca. Dan dapatkan 'kepuasan’ ruhiyah bertamasya ke surga melalui buku ini.

Note : ini menunjukkan,baik si PENULIS maupun PENERJEMAH buku. Merasa ASIK2 saja dan merasa WAJAR2 saja dgn cerita esek2 surga di buku ini.malah merasa menggebu-gebu ingin segera memasukinya.


Bagaimana dgn anda? Selamat membaca Smile
  


5.Persetubuhan dengan Bidadari.Note, Judul ini juga bukan karangan gue,tapi emang begitu adanya di buku tsb Smile


Wahai para wali Allah! Anda akan bertemu dengan seorang wanita yang lebih cantik daripada rembulan. Dikumpulkan untukmu segala faktor yang menyebabkan Anda bergairah untuk bersetubuh. Bersamaan dengan itu pula, Anda akan diberi kekuatan seratus orang laki-laki dalam bersetubuh.

Para bidadari itu adalah wanita yang suci lagi disucikan, dan Anda pun juga laki-laki yang suci lagi disucikan. Tidak pernah tertimpa suatu penyakit, musibah, kelemahan, impoten, meskipun Anda telah menyetubuhinya sebanyak milyaran kali.

Persetubuhan itu sungguh suatu persetubuhan yang nikmat, menyenangkan, memuaskan dan tidak ada efek negatif dari setiap sisi. Ketika itu nafsu syahwat Anda terus meluap-luap, tidak pernah terputus selamanya, tidak ada mani, tidak akan mati, tidak ada dosa dan tidak pula membosankan.

Ini adalah suatu kenikmatan yang membuat si pelakunya merasa disibukkan. Penyaluran syahwat inilah yang menjadi pekerjaan rutin, begitu pula dengan keinginan-keinginan Anda yang lain serta kenikmatan-kenikmatan yang akan selalu tersedia.

"Sesungguhnya para penghuni jannah pada hari itu berada dalam kesibukan, mereka saling bersendau gurau, mereka dan para istri-istri mereka berada dalam naungan yaitu mereka sama bertelekan di atas sofa-sofa. " Benar! Kesibukan mereka adalah menikmati para perawan.

Bagaimana Anda tidak melupakan segala rasa sedih, duka, bencana, malapetaka, siksa para penduduk neraka dan segala macam azab pedih yang menimpa mereka, jika Anda telah diberi banyak sarana mewah lagi nikmat, dan selamanya Anda akan dijauhkan dari kebinasaan, kekurangan, kemalangan, kebosanan dan keletihan.

Bagaimana pula Anda tidak disibukkan dengan menyetubuhi bidadari, jika di dalam diri Anda selalu terkumpul segala faktor yang mendorong untuk melakukan persetubuhan itu, lapang dada, ketentraman hati, ketenangan pikiran, kekuatan badan, ketinggian postur tubuh, dibarengi dengan kekuatan seratus laki-laki dalam bersetubuh.

Demikian pula nafsu syahwat mengalir di dalam tubuh Anda selama tujuh puluh tahun.
Maka Anda pun akan menyetubuhinya dengan penuh gairah dan terus bergairah. Jika Anda telah selesai melakukannya, maka bidadari itu akan kembali suci dan menjadi perawan.

Bagaimana engkau tidak disibukkan dengan kenikmatan jima' bersama para bidadari itu, tidakkah Anda menyadari siapa dia yang Anda setubuhi itu? Siapakah dia yang memiliki kecantikan itu? Yang sekiranya telapak tangannya dijulurkan ke dunia, niscaya para makhluk akan terpesona lantaran keelokkannya.

Seandainya permata paling kecil yang ia kenakan ditampakkan ke dunia, niscaya ia akan menyinari ruangan yang ada di antara langit dan bumi. Dan seandainya ia sendiri (bidadari) muncul di dunia, pastilah ia akan memenuhi dunia dengan bau harum. Dan engkau pun dapat melihat putihnya sumsum tulang betisnya dari luar tujuh puluh pakaian. Sesungguhnya mereka itu adalah para bidadari yang sangat cantik, putih dan mempesona.

Bagaimana pula para bidadari tidak tersibukkan dengan Anda, sedangkan Anda adalah laki-laki yang memiliki ketampanan seperti Yusuf, sangat muda dan hitam matanya, kemudaan Anda tidak pernah habis, pakaian Anda tidak pernah usang, memiliki hati nabi Ayyub, berpostur seperti nabi Adam, yaitu enam puluh hasta menjulang ke langit, dan berumur tiga puluh tiga tahun.

Akan kembali kepadamu para bidadari yang suci janabat najis baik yang kecil maupun besar, suci dari kencing dan berak suci dari haid dan nifas, suci dari mani, madzi dan wadi, suci dari ingus, ludah dan dahak, suci dari melihat kepada selainmu, bersih dari perkataan keji, dan kekejian, perkataan kotor, melaknat, mencaci, bersih dari akhlak-akhlak buruk, sifat-sifat yang tercela dan bebas dari segala rasa penyakit dan kotoran.

Demi Dzat yang mengutus nabi-Nya dengan haq, penduduk surga itu lebih mengetahui pasangan dan tempat tinggalnya di surga daripada kalian mengetahui pasangan dan tempat tinggal kalian di dunia. Karena kalian, wahai hamba Allah, akan menyetubuhi tujuh puluh dua istri yang diciptakan Allah secara langsung dan dua istri dari keturunan Adam. Keduanya memiliki kelebihan dibandingkan istri-istri yang langsung diciptakan Allah, karena ibadah mereka kepada-Nya ketika di dunia.
Bila berada di sisinya, Anda takkan merasa bosan dan dia pun takkan merasa bosan kepada Anda. Bila menyetubuhinya, maka dia akan menjadi perawan lagi. Kemaluanmu tidak akan pernah loyo dan vaginanya pun juga tidak akan pernah merasa sakit. (note : ck ck ck ck. Gue ga bisa bayangin klo ada pendeta yg nulis buku seperti ini : )

Dia akan memanggilmu, "Sungguh, kami telah mengetahui bahwa engkau tidak akan merasa bosan dan dibosani". Tidak mengeluarkan mani dan merasakan mati. Di samping itu, Anda juga memiliki istri-istri lain selain dirinya. Kemudian, Anda akan pergi kepada mereka dan menggilirnya satu per satu. Setiap kali Anda mendatangi seorang dari mereka, dia berkata, "Demi Allah, di surga tidak ada yang lebih tampan daripada dirimu dan tidak ada yang lebih aku cintai selain dirimu".
Wahai wali Allah, apakah telah datang kepada Anda kabar tentang syahwat yang Anda miliki? Sungguh, syahwat itu akan mengalir di tubuh Anda selama tujuh puluh tahun waktu akhirat. Anda akan mendapatkan kenikmatan tanpa harus mandi janabat; Anda tidak akan merasa lemah, impotensi, letih dan kesusahan.

Bahkan sebaliknya, persetubuhan yang Anda lakukan adalah persetubuhan penuh kelezatan dan kenikmatan tanpa gangguan. Tahukah engkau bahwa syahwat Anda takkan terputus selamanya ketika bertemu dengan kekasih Anda?Anda akan menyetubuhinya dengan kemaluan yang takkan pernah melemah dan syahwat yang takkan pernah berhenti. Anda akan selalu bergairah dan terus bergairah tanpa mengeluarkan mani dan merasakan mati.
Duhai, betapa indah rayuan dan kelembutannya ketika jima'. Duhai, betapa indah kerinduan dan ketaatannya kepada suaminya. Duhai, betapa cantik wajahnya dan betapa indah pergaulannya kepada suaminya. Duhai, betapa manis cinta dan kegenitannya kepada suaminya.

SaKaRaTuL MaUt

Selasa, 07 September 2010

"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya". Itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s). "Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris a.s. "Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram". Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. "Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam. "Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s "Apa itu ? katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail. "Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s. "Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.

“Makna Idul Fitri/Adha”

Makna Idul Fitri/Adha

Pada setiap kali menjelang Idul Fithri seperti sekarang ini 1*} atau tepat pada hari rayanya, seringkali kita mendengar dari para Khotib di mimbar menerangkan, bahwa Idul Fithri itu ma’nanya -menurut persangkaan mereka- ialah kembali kepada FITRAH, yakni kita kembali kepada fitrah kita semula disebabkan telah terhapusnya dosa-dosa kita ..?
Penjelasan mereka di atas, adalah BATIL baik ditinjau dari lughoh/bahasa ataupun Syara’/Agama. Kesalahan tersebut dapat kami maklumi -meskipun umat tertipu- karena sebagian dari para khotib tersebut tidak punya keahlian dalam bahasan-bahasan ilmiyah. Oleh karena itu wajiblah bagi kami untuk menjelaskan yang haq dan yang haq itulah yang wajib dituruti Insya Allahu Ta’ala.

Pertama :
“Adapun kesalahan mereka menurut lughoh/bahasa, ialah bahwa lafadz FITHRU/ IFTHAAR artinya menurut bahasa = BERBUKA . Jadi IDUL FITHRI artinya HARI RAYA BERBUKA PUASA. Yakni kita kembali berbuka setelah sebulan kita berpuasa. Sedangkan FITHRAH tulisannya sebagai berikut (FA-THAA-RA-) dan (TA MARBUTHOH) bukan (FA-THAA-RA)”.

Kedua :
“Adapun kesalahan mereka menurut Syara’ telah datang hadits yang menerangkan bahwa IDUL FITHRI itu ialah HARI RAYA KITA KEMBALI BERBUKA PUASA.
“Artinya : Dari Abi Hurairah , sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan Fithri itu ialah pada hari KAMU BERBUKA. Dan Adha itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan”.
SHAHIH. Dikeluarkan oleh Imam-imam : Tirmidzi No. 693, Abu Dawud No. 2324, Ibnu Majah No. 1660, Ad-Daruquthni jalan dari Abi Hurarirah sebagaimana telah saya terangkan sanadnya di kitab saya “Riyadlul Jannah” No. 721. Dan lafadz ini dari riwayat Imam Tirmidzi.
Dan dalam salah satu lafadz Imam Daruquthni :
“Artinya : Puasa kamu ialah pada hari kamu berpuasa, dan Fithri kamu ialah pada hari kamu berbuka”.
Dan dalam lafadz Imam Ibnu Majah :
“Artinya : Fithri itu ialah pada hari kamu berbuka, dan Adha pada hari kamu menyembelih hewan”.
Dan dalam lafadz Imam Abu Dawud:
“Artinya : Dan Fithri kamu itu ialah pada hari kamu berbuka, sedangkan Adha ialah pada hari kamu menyembelih hewan”.
Hadits di atas dengan beberapa lafadznya tegas-tegas menyatakan bahwa Idul Fithri ialah hari raya kita kembali berbuka puasa . Oleh karena itu disunatkan makan terlebih dahulu pada pagi harinya, sebelum kita pergi ke tanah lapang untuk mendirikan shalat I’ed. Supaya umat mengetahui bahwa Ramadhan telah selesai dan hari ini adalah hari kita berbuka bersama-sama.
Itulah arti Idul Fithri…! Demikian pemahaman dan keterangan ahli-ahli ilmu dan tidak ada khilaf diantara mereka. Jadi artinya bukan “kembali kepada fithrah”, karena kalau demikian niscaya terjemahan hadits menjadi : “Al-Fithru/suci itu ialah pada hari kamu bersuci !!!.
Tidak ada yang menterjemahkan dan memahami demikian kecuali orang-orang yang benar-benar jahil tentang dalil-dalil sunnah dan lughoh/bahasa.
Adapun makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa puasa itu ialah pada hari kamu semuanya berpuasa, demikian juga Idul Fithri dan Adha, maksudnya : Waktu puasa kamu, Idul Fithri dan Idul Adha bersama-sama kaum muslimin , tidak sendiri-sendiri atau berkelompok-kelompok sehingga berpecah belah sesama kaum muslimin seperti kejadian pada tahun ini .
Imam Tirmidzi mengatakan -dalam menafsirkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas- sebagian ahli ilmu telah menafsirkan hadits ini yang maknanya :
“Artinya : Bahwa shaum/puasa dan Fithri itu bersama jama’ah dan bersama-sama orang banyak”.
Semoga kaum muslimin kembali bersatu menjadi satu shaf yang kuat.
Aamiin ..!!!

SAKARATUL MAUT, DETIK-DETIK YANG MENEGANGKAN LAGI MENYAKITKAN

SAKARATUL MAUT, DETIK-DETIK YANG MENEGANGKAN LAGI MENYAKITKAN

Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut.

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya"[2].

Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah:

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". [Qaaf: 19]

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian[3].

Juga ayat:

كَلآ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ {26} وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ {27} وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ {28} وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ {29} إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ {30}

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". [Al Qiyamah: 26-30]

Syaikh Sa'di menjelaskan: "Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfiman: "Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang akan menyembuhkan?" artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi. Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta'ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan".[4]

Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut:
Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam)

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ

"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: "Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la". Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas"[5]

Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَتَغَشَّاهُ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام وَا أخرجه البخاري في المغازي باب مرض النبي ووفاته.اليَوْمِ َرْبَ أَبَاهُ فَقَالَ لَهَا لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ

"Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: "Alangkah berat penderitaanmu ayahku". Beliau menjawab: "Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini…[al hadits]" [6]

Dalam riwayat Tirmidzi dengan, 'Aisyah menceritakan:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا أَغْبِطُ أَحَدًا بِهَوْنِ مَوْتٍ بَعْدَ الَّذِي رَأَيْتُ مِنْ شِدَّةِ مَوْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أخرجه الترمذي ك الجنائز باب ما جاء في التشديد عند الموت وصححه الألباني

"Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah".[7]

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah: "Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda. [8]

KABAR GEMBIRA UNTUK ORANG-ORANG YANG BERIMAN. 
Orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik lagi menggembirakan. Dalilnya, hadits Al Bara` bin 'Azib Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata tentang proses kematian seorang mukmin:

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنْ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ قَالَ فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِي السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِي ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ

"Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: "Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya". Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi.."[al hadits].[9]

Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dengan ridla Allah untuknya. Secara tegas dalam kitab-Nya, Allah menyatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman, dengan mengatakan janganlah takut dan sedih serta membawa berita gembira tentang syurga. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ {30} نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):" Janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [Fushshilat: 30]

Ibnu Katsir mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang yang ikhlas dalam amalannya untuk Allah semata dan mengamalkan ketaatan-Nya berdasarkan syariat Allah niscaya para malaikat akan menghampiri mereka tatkala kematian menyongsong mereka dengan berkata "janganlah kalian takut atas amalan yang kalian persembahkan untuk akhirat dan jangan bersedih atas perkara dunia yang akan kalian tinggalkan, baik itu anak, istri, harta atau agama sebab kami akan mewakili kalian dalam perkara itu. Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira berupa sirnanya kejelekan dan turunnya kebaikan".

Kemudian Ibnu Katsir menukil perkataan Zaid bin Aslam: "Kabar gembira akan terjadi pada saat kematian, di alam kubur, dan pada hari Kebangkitan". Dan mengomentarinya dengan: "Tafsiran ini menghimpun seluruh tafsiran, sebuah tafsiran yang bagus sekali dan memang demikian kenyataannya".

Firman-Nya: "Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat maksudnya para malaikat berkata kepada orang-orang beriman ketika akan tercabut nyawanya, kami adalah kawan-kawan kalian di dunia, dengan meluruskan, memberi kemudahan dan menjaga kalian atas perintah Allah, demikian juga kami bersama kalian di akhirat, dengan menenangkan keterasinganmu di alam kubur, di tiupan sangkakala dan kami akan mengamankan kalian pada hari Kebangkitan, Penghimpunan, kami akan membalasi kalian dengan shirathal mustaqim dan mengantarkan kalian menuju kenikmatan syurga".[10]

Dalam ayat lain, Allah mengabarkan kondisi kematian orang mukmin dalam keadaan baik dengan firman-Nya:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلاَئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salamun 'alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)", masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [An Nahl: 32]
.
Syaikh Asy Syinqithi mengatakan: "Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa orang yang bertakwa, yang melaksanakan perintah Rabb mereka dan menjauhi larangan-Nya akan diwafatkan para malaikat yaitu dengan mencabut nyawa-nyawa mereka dalam keadaan thayyibin (baik), yakni bersih dari syirik dan maksiat, (ini) menurut tafsiran yang paling shahih, (juga) memberi kabar gembira berupa syurga dan menyambangi mereka mereka dengan salam…[11]

MENGAPA RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM MENDERITA SAAT SAKARATUL MAUT?
Kondisi umum proses pencabutan nyawa seorang mukmin mudah lagi ringan. Namun kadang-kadang derita sakarul maut juga mendera sebagian orang sholeh. Tujuannya untuk menghapus dosa-dosa dan juga mengangkat kedudukannya. Sebagaimana yang dialami Rasulullah. Beliau Shallallallahu 'alaihi wa sallam merasakan pedihnya sakaratul maut seperti diungkapkan Bukhari dalam hadits 'Aisyah di atas.

Ibnu Hajar mengatakan: "Dalam hadits tersebut, kesengsaran (dalam) sakaratul maut bukan petunjuk atas kehinaan martabat (seseorang). Dalam konteks orang yang beriman bisa untuk menambah kebaikannya atau menghapus kesalahan-kesalahannya"[12]

Menurut Al Qurthubi dahsyatnya kematian dan sakaratul maut yang menimpa para nabi, maka mengandung manfaat :

Pertama : Supaya orang-orang mengetahui kadar sakitnya kematian dan ia (sakaratul maut) tidak kasat mata. Kadang ada seseorang melihat orang lain yang akan meninggal. Tidak ada gerakan atau keguncangan. Terlihat ruh keluar dengan mudah. Sehingga ia berfikir, perkara ini (sakaratul maut) ringan. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada mayat (sebenarnya). Tatkala para nabi, mengabarkan tentang dahsyatnya penderitaan dalam kematian, kendati mereka mulia di sisi Allah, dan kemudahannya untuk sebagian mereka, maka orang akan yakin dengan kepedihan kematian yang akan ia rasakan dan dihadapi mayit secara mutlak, berdasarkan kabar dari para nabi yang jujur kecuali orang yang mati syahid.

Kedua : Mungkin akan terbetik di benak sebagian orang, mereka adalah para kekasih Allah dan para nabi dan rasul-Nya, mengapa mengalami kesengsaraan yang berat ini?. Padahal Allah mampu meringankannya bagi mereka?. Jawabnya, bahwa orang yang paling berat ujiannya di dunia adalah para nabi kemudian orang yang menyerupai mereka dan orang yang semakin mirip dengan mereka seperti dikatakan Nabi kita. Hadits ini dikeluarkan Bukhari dan lainnya. Allah ingin menguji mereka untuk melengkapi keutamaan dan peningkatan derajat mereka di sisi-Nya. Ini bukan sebuah aib bagi mereka juga bukan bentuk siksaan. Allah menginginkan menutup hidup mereka dengan penderitaan ini meski mampu meringankan dan mengurangi (kadar penderitaan) mereka dengan tujuan mengangkat kedudukan mereka dan memperbesar pahala-pahala mereka sebelum meninggal. Tapi bukan berarti Allah mempersulit proses kematian mereka melebihi kepedihan orang-orang yang bermaksiat. Sebab (kepedihan) ini adalah hukuman bagi mereka dan sanksi untuk kejahatan mereka. Maka tidak bisa disamakan".[13]

KABAR BURUK DARI PARA MALAIKAT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR.
Sedangkan orang kafir, maka ruhnya akan keluar dengan susah payah, ia tersiksa dengannya. Nabi menceritakan kondisi sakaratul maut orang kafir atau orang yang jahat dengan sabdanya:

"Sesungguhnya hamba yang kafir -dalam riwayat lain- yang jahat jika akan telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat-malaikat yang kasar akan dari langit dengan wajah yang buruk dengan membawa dari neraka. Mereka duduk sepanjang mata memandang. Kemudian malaikat maut hadir dan duduk di atas kepalanya dan berkata: “Wahai jiwa yang keji keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya". Maka ia mencabut (ruhnya) layaknya mencabut saffud (penggerek yang) banyak mata besinya dari bulu wol yang basah. [14]

Secara ekspilisit, Al Quran telah menjelaskan bahwa para malaikat akan memberi kabar buruk kepada orang kafir dengan siksa. Allah berfirman: "
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata): "Keluarkan nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya". [Al An'am: 93]

Maksudnya, para malaikat membentangkan tangan-tangannya untuk memukuli dan menyiksa sampai nyawa mereka keluar dari badan. Karena itu, para malaikat mengatakan: "Keluarkan nyawamu". Pasalnya, orang kafir yang sudah datang ajalnya, malaikat akan memberi kabar buruk kepadanya yang berbentuk azab, siksa, belenggu, dan rantai, neraka jahim, air mendidih dan kemurkaan Ar Rahman (Allah). Maka nyawanya bercerai-berai dalam jasadnya, tidak mau taat dan enggan untuk keluar.

Para malaikat memukulimya supaya nyawanya keluar dari tubuhnya. Seketika itu, malaikat mengatakan: "Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya".. artinya pada hari ini, kalian akan dihinakan dengan penghinaan yang tidak terukur karena mendustakan Allah dan (lantaran) kecongkakan kalian dalam mengikuti ayat-ayat-Nya dan tunduk kepaada para rasul-Nya.

Saat detik-detik kematian datang, orang kafir mintai dikembalikan agar bisa masuk Islam. Sedangkan orang yang jahat mohon dikembalikan ke dunia untuk bertaubat, dan beramal sholeh. Namun sudah tentu, permintaan mereka tidak akan terkabulkan. Allah berfirman:

حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلآ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ {100}

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Rabbi kembalikan aku ke dunia. Agar aku berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan". [Al Mukminun: 99-100]

Setiap orang yang teledor di dunia ini, baik dengan kekufuran maupun perbuatan maksiat lainnya akan dilanda gulungan penyesalan, dan akan meminta dikembalikan ke dunia meski sejenak saja, untuk menjadi orang yang insan muslim yang sholeh. Namun kesempatan untuk itu sudah hilang, tidak mungkin disusul lagi. Jadi, persiapan harus dilakukan sejak dini dengan tetap memohon agar kita semua diwafatkan dalam keadaan memegang agama Allah. Wallahu a'lamu bishshawab. Washallallahu 'ala Muhamaad wa 'ala alihi ajmain.

Sakaratul Maut dan Kematian Kafir atau Fajir

Sakaratul Maut dan Kematian Kafir atau Fajir


        Sesungguhnya seorang hamba yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi berwajah hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka...Para malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh mata memandang...

        Kemudian datang Malaikat maut -Alaihis Salam dan duduk disamping kepalanya seraya berkata: "Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah"...Ruh itupun terkejut...Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga terputuslah urat-urat dan ototnya...

       Malaikat itupun mengambil ruhnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang dari neraka itu)...Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti bau paling busuk yang pernah ada dimuka bumi ini...Para Malaikat lalu membawa ruh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan mereka selalu bertanya: "Ruh siapa yang busuk ini?"...Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini ruhnya Fulan bin Fulan", dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di dunia...Malaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya selama di dunia...Keburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta...

       Semua malaikat diantara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya), juga semua malaikat yang di langit...Ditutup untuknya pintu-pintu langit...Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada Allah agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya....

       Tatkala telah sampai di langit dunia mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan...Kemudian Rasulullah -Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam membacakan: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk sorga, hingga unta masuk ke lubang jarum." (QS.Al-A?raaf: 40)....Lantas Allah berfirman: "Tulislah catatan amalnya di sijjiin, dibumi yang paling bawah",...Kemudian dikatakan: "Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain"...

       Lalu ruhnya dilempar dari langit sehingga terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah -Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam membacakan ayat: "Dan barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31)...Dikembalikan ruh itu ke jasadnya sehingga ia mendengar suara alas kaki orang-orang yang pulang dari mengantar jenazahnya...

      Sekarang ia sendirian di kuburnya...Gelap...Sempit...Pengap...Ada cacing...Ada kalajengking....Kemudian datanglah dua Malaikat, Munkar dan Nakir, yang sangat keras...Dua Malaikat yang sangat keras dan membentaknya serta mendudukkannya seraya bertanya: "Siapa Rabb-mu?"...Ia menjawab: "Ha...ha...Saya tidak tahuuuu."...Malaikat bertanya lagi: "Apa Dien-mu?"...Ia menjawab: "Ha...ha...Saya tidak tahuuuu". Kedua malaikat itupun bertanya lagi: "Siapa orang yang diutus kepadamu?"...Ia tidak tahu namanya, lalu malaikat mengatakan: "Muhammad!"...Orang itu menjawab: "Ha...ha...Saya tidak tahuuuu, saya mendengar orang-orang mengatakan itu. !"...Lalu dikatakan kepadanya: "Anda tidak tahu dan tidak mau membaca (belajar)."...Kemudian terdengarlah seruan dari langit: "Ia berdusta, berilah ia hamparan dari neraka dan bukakan untuknya pintu ke neraka."...Lalu sampailah kepadanya panas dan racun-racun neraka dan kuburnya disempitkan sehingga terpatah-patah tulang rusuknya...

      Setelah itu datang kepadanya seorang yang berwajah buruk, berpakaian jelek dan berbau tidak enak seraya berkata: "Kabar buruk bagimu, ini adalah hari yang dijanjikan kepadamu."...Orang itu (si mayit) bertanya: "Siapa kamu? semoga Allah memberi kabar buruk kepadamu, wajahmu mendatangkan keburukan."...Ia menjawab: "Aku adalah amal burukmu, Demi Allah, aku tidak mengetahui melainkan kamu lambat dalam ketaatan kepada Allah, cepat dalam kemaksiatan, lalu Allah membalasimu dengan keburukan."...Kemudian ia (si mayit) dikuasai oleh seorang yang buta, tuli lagi bisu (maksudnya tidak berbelas kasihan) yang ditangannya ada batang besi, sekiranya dipukulkan ke gunung pasti menjadi tanah...Lalu dia memukulnya dengan sekali pukulan sehingga ia menjadi tanah, kemudian Allah mengembalikannya seperti semula...Lalu dia memukulnya lagi dengan pukulan yang lain, sehingga ia (orang kafir atau fajir) berteriak (kesakitan) dengan teriakan yang didengar oleh semua makhluk kecuali manusia dan jin....Kemudian dibukakan untuknya pintu neraka dan ia diberi hamparan dari neraka...Ia berkata: "Ya Rabb, Janganlah terjadi kiamat."... Ia tidak ingin segera kiamat karena ia yakin akan mendapat adzab yang lebih dahsyat dari adzab kubur...Tapi, Allah telah menetapkan bahwa seseorang harus tinggal di kubur dulu, di alam barzakh, sampai kiamat besar...Setelah itu dihisab dan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuantannya...Orang kafir atau fajir akan masuk neraka jahannam yang panasnya tiada tara...Ia tidak hidup di dalamnya dengan kehidupan yang layak dan tidak pula mati yang memungkinkannya untuk beristirahat...Ia hanya merasakan siksa dan siksa...Allah murka kepadanya...

       Inilah perjalanan hidup yang pasti kita lalui...Ini bukan dongeng, tapi kenyataan...Percaya atau tidak??Semoga bermanfaat...

Ya Allah, puja dan puji kami panjatkan hanya kepadamu...Curahkan shalawat dan salamMu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya...Ya Allah, jadikanlah kami mencintai dan mengikuti ajaran Beliau lahir dan batin...Wafatkan kami di atas agama Beliau...Kumpulkan kami dalam kelompok Beliau...Masukkanlah kami dalam syafa?at Beliau...Berilah kami minum dari Al-Haudl (telaga) Beliau, yang airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih wangi dari misk, yang jumlah bejana-bejananya sejumlah dan seindah bintang-bintang di langit, yang barangsiapa minum seteguk tidak akan haus selama-lamanya...Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam surga bersama Rasulullah -Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam, bersama para Nabi, shiddiiqiin, syuhada? dan shalihiin...Ya Allah, tulislah itu semua untuk kami, kedua orang tua kami dan semua kamum muslimin....

Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari adzab neraka jahannam...Dari adzab kubur...Dari fitnah kehidupan dan kematian...Dan dari fitnah al-masih Dajjal...

Ya Allah...Wahai Yang Maha Pemaaf...Wahai Yang Maha Pengampun...Wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...Wahai Yang Maha Menerima Taubat...Sungguh ampunanMu lebih luas dari dosa-dosa kami dan rahmat kasih sayangMu lebih kami harapkan daripada amal perbuatan kami...Engkau Maha Pemaaf, suka memaafkan, maafkanlah kami...

Ya Allah, kami memohon kepadaMu semua kebaikan yang datang secara tiba-tiba, yang perbendaharaannya ada di TanganMu, yang cepat dan yang lambat yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, yang telah dimohon oleh hamba dan NabiMu Muhammad -Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam dan hamba-hambaMu yang shalih...

Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari semua keburukan yang datang secara tiba-tiba, yang perbendaharaannya ada di TanganMu, yang cepat dan yang lambat yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, yang telah berlindung daripadanya hamba dan NabiMu Muhammad -Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam dan hamba-hambaMu yang shalih...

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan...Bersihkanlah amal kami dari riya?...Bersihkanlah lisan kami dari berdusta dan ghibah...Bersihkanlah mata kami dari berkhianat...Sesungguhnya Engkau mengetahui mata-mata yang berkhianat dan segala yang tersembunyi dalam dada....

Ya Allah, kami memohon kepadaMu husnul khotimah dan kami berlindung kepadaMu dari suu?ul khotimah...

Ya Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan selamatkanlah kami dari adzab neraka...