KaLigRaFi .. KeSukaaNkuu

Minggu, 29 Agustus 2010

mY dEaRrr >>

Sabtu, 28 Agustus 2010

Penemuan-Penemuan Ilmuwan Muslim Yang Mengubah Peradaban Dunia

Penemuan-Penemuan Ilmuwan Muslim Yang Mengubah Peradaban Dunia

 
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa beberapa penemuan yang mengubah peradaban dunia berasal dari para ilmuwan muslim.Para ilmuwan ini mempunyai kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan  merupakan temuan awal sebelum dikembangkan oleh ilmuwan Barat lainnya.Penemuan-penemuan ilmuwan muslim ini sempat terlupakan oleh masyarakat dunia.Untuk itu sebuah Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban (The Foundation for Science Technology and Civilisation (FSTC) yang berpusat di London Mengadakan pameran untuk memperlihatkan dan menegaskan kepada publik tentang kontribusi peradaban non-barat yang sudah ada 1000 tahun yang lampau.
Apa saja penemuan-penemuan itu?

1. Operasi Bedah
Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di Eropa sebagai referensi medis selama lebih dari 500 tahun.  
Diantara banyak penemu, Zahrawi yang menggunakan larutan usus kucing menjadi benang jahitan, sebelum menangani operasi kedua untuk memindahkan jahitan pada luka. Dia juga yang dilaporkan melakukan operasi caesar dan menciptakan sepasang alat jepit pembedahan.

2. Kopi
Saat ini warga dunia meminum sajian khas tersebut tetapi, kopi pertama kali dibuat di Yaman pada sekitar abad ke-9. Pada awalnya kopi membantu kaum sufi tetap terjaga ibadah larut malam. Kemudian dibawa ke Kairo oleh sekelompok pelajat yang kemudian kopi disukai oleh seluruh kerajaan. Pada abad ke-13 kopi menyeberang ke Turki, tetapi baru pada abad ke-16 ketika kacang mulai direbus di Eropa, kopi dibawa ke Italia oleh pedagang Venesia.

3. Mesin Terbang
Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian.
4. Universitas
Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi mendirikan sebuah universitas tingkat pertama di Fez Maroko. Saudara perempuannya Miriam mendirikan masjid indah secara bersamaan menjadi masjid dan universitas al-Qarawiyyin dan terus beroperasi selama 1.200 tahun kemudian. Hassani mengatakan dia berharap orang akan ingat bahwa belajar adalah inti utama tradisi Islam dan cerita tentang al-Firhi bersaudara akan menginspirasi wanita muslim di mana pun di dunia.
5. Aljabar
Kata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal Persia abad ke-9 ‘Kitab al-Jabr Wal-Mugabala’, yang diterjemahkan ke dalam buku ‘The Book of Reasoning and Balancing’. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar adalah sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan gelombang magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa menjadi kekuatan.
6. Optik
“Banyak kemajuan penting dalam studi optik datang dari dunia muslm,” ujar Hassani. Diantara tahun 1.000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat obyek dari refleksi cahaya dan masuk ke mata, mengacuhkan teori Euclid dan Ptolemy bahwa cahaya dihasilkan dari dalam mata sendiri. Fisikawan hebat muslim lainnya juga menemukan fenomena pengukuran kamera di mana dijelaskan bagaimana mata gambar dapat terlihat dengan koneksi antara optik dan otak.
7. Musik
Musisi muslim memiliki dampak signifikan di Eropa. Di antara banyak instrumen yang hadir ke Eropa melalui timur tengah adalah lute dan rahab, nenek moyang biola. Skala notasi musik modern juga dikatakan berasal dari alfabet Arab.
8. Sikat Gigi
Menurut Hassani, Nabi Muhammad SAW mempopulerkan penggunaan sikat gigi pertama kali pada tahun 600. Menggunakan ranting pohon Miswak, untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Substansi kandungan di dalam Miswak juga digunakan dalam pasta gigi modern.
9. Engkol
Banyak dasar sistem otomatis modern pertama kali berasal dari dunia muslim, termasuk pemutar yang menghubungkan sistem. Dengan mengkonversi gerakan memutar dengan gerakan lurus, pemutar memungkinankan obyek berat terangkat relatif lebih mudah. Teknologi tersebut ditemukan oleh Al-jazari pada abad ke-12, kemudian digunakan dalam penggunaan sepeda hingga kini

Arti cinta sejati yang sesungguhnya


arti cinta sejati
Tahukah anda arti cinta sejati yang sesungguhnya? sebenarnya itu adalah kehampaan. Kalaupun itu hanyalah sebuah kumpulan kata-kata tanpa makna. Inilah sebuah kalimat bijak tentang seorang yang telah dikhianati olehnya.
Walau begitu cinta bersifat relatif, seperti halnya sebuah sungai yang mengalir. Mencari lautan sebagai pelabuhan terakhir.
Dan sesungguhnya…
Cara terbaik dalam memaknai arti cinta adalah dengan memberi. Cinta tidak datang karena manusia saling menerima. Itu ada karena manusia pertama-tama saling memberi, dan akhirnya terbentuklah kata cinta.
Selain memberi, cinta juga memiliki arti di sisi tergelapnya, yaitu memaafkan. Sesungguhnya ini adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia ketika harus memberi maaf. Walau itu harus dilakukan..walau itu harus dimaknai.
Entahlah, yang pasti. Sebagai seorang pria idaman wanita memaafkan setiap kesalahan wanita adalah sebuah tugas dan bukan sebuah hak . Yang perlu kita lakukan sebagai pria adalah cukup membuat cinta sejati terukir di hati paling dalam dan terdingin. Kemudian menunggu dan terus menunggu untuk ditemukan.
Anda tidak percaya cinta sejati?
Itu hal murni karena memang mungkin selama hidup anda tidak pernah menyadarinya. Sesungguhnya cinta semacam itu ada, ada pada setiap sisik di hati anda, ada disetiap mimpi anda dan ada di setiap imaginasi anda.
Hanya sayangnya itu sebuah hal yang sulit untuk diungkapkan dalam 5-10 kata pertama.
Sebagai pria, kita memiliki sebuah bakat untuk mencintai wanita. Kita tidak perlu banyak tahu apakah artinya benar atau tidak. Sesungguhnya bukan itu yang dimaksud.. ketika sebuah cinta pertama kali dibuat di dunia.
Cinta sejati dibuat untuk dirasakan tanpa perlu memaknai arti yang sesungguhnya. Sepanjang manusia hidup terutama pria, minimal satu kali anda merasakan cinta kepada wanita.
Karena memang pria ditakdirkan untuk terus mencintai wanita, dan melindunginya apapun yang terjadi.
Dan bagaimana jika cinta si wanita bertepuk sebelah tangan, Inilah arti sesungguhnya dari cinta pria yaitu merelakannya. Kita tidak bisa hidup bersama dengan dia jika dia merasa menderita bersama kita.
Cinta pria tidak seperti cerita romeo dan juliet, jika si pria mati maka si wanita mati.
Ada 5 buah hal yang harus dimaknai dalam cinta sejati. Tapi saya tidak akan menyebutkannya satu persatu. Karena makna dan artinya sama saja yaitu saling mencintai dan memberi.
Sesungguhnya anda tidak perlu mengerti secara 100% apa itu sesungguhnya cinta sejati? Mungkin hanya sekitar 10% saja lebih dari cukup untuk mengartikannya dengan sebuah makna. Karena langit selalu diciptakan untuk melindungi bumi dimanapun cinta itu berada.
Matahari selalu mempercayakan bulan untuk menerangi malam. Dan pria harus mengambil jalannya untuk sebuah peperangan demi melindungi bidadari terakhirnya. Ini bukan lelucon apalagi karya sastra ini adalah sebuah imaginasi pria yang mencoba mengartikan cinta yang sesungguhnya.
Namun hari demi hari selalu berjalam melewati kolong langit. Saat itulah kita akan tersadar akan sebuah cinta yang sejatinya menjadi  milik setiap orang yang menginginkannya. Dalam hidup ini hanya ada dua hal yaitu cinta dan benci.
Tapi benci diawali dari sebuah cinta sejati. Yang sejatinya itu tidak memiliki arti yang berkesinambungan. Dan semua orang ataupun daun-daun bingung saat memberikan arti. Apakah itu sejati atau itu adalah kehampaan
Sebuah arti yang selama ini dicari oleh manusia, sebuah arti sejati yang memiliki makna seperti kilaunya berlian.
Dan ketika semua itu berakhir hanya ada satu yang bertahan hidup. Yaitu arti cinta itu sendiri, sebuah kata sebuah makna yang membuat manusia dapat hidup selama bertahun-tahun. Semua diawali dari cinta dan semua diakhiri oleh sebuah cinta kembali.

kekuaTan cinTa perTaMa

kekuaTan cinTa perTaMa


Menurut para ilmuwan, cinta pertama yang sudah tertanam tak bisa dihapuskan dari ingatan. Kenangan cinta pertama bisa membuat orang yang mengalami ketagihan lebih kuat dibandingkan narkoba jenis apa pun. Banyak orang dewasa tidak berdaya menahan jatuh cinta lagi kepada dambaan hatinya semasa kecil.

Jadi, jika si mantan adalah cinta pertama pasangan Anda, tak perlu buang-buang energi dan berharap si dia bisa melupakan perempuan itu. Justru yang perlu Anda lakukan adalah membuat pertemuan kembali pasangan dan mantannya tak pernah terjadi.

Tips Melupakan Cinta Pertama

Tips Melupakan Cinta Pertama

1. Kebanyakan orang males nyoba sesuatu yang baru kalau udah pw ama suatu kondisi. Begitu juga dengan pacaran, kalau udah pw ama satu pasangan, rasanya males untuk pindah ke lain hati, biarpun udah putus ! ( kalau udah bosen terus kita putusin berarti udah gak pw )
2. Maka dari itu, coba cari pacar baru. Pacar yang mulai dari sifat, kelakuan, dan lainnya beda banget ama pacar yang lama. Pacaran ama yang lebih tua juga boleh. Kalau masih gak ada perkembangan, coba pacaran ama janda.
3. Kalau masih juga gagal, coba gaya baru. Bukan gaya macem2. Kalau dulu kita pacaran nonton and jalan ke mall, coba sekarang seringin hadir di pengajian, arisan, kegiatan sosial, atau kriminal jika perlu.
4. Coba tantangan baru. Datangin keluarganya, kenalan ama bapaknya, atau ajak kencan keluarga ceweklu sekalian.
5. Kalau masih gagal juga, ulangi langkah 1-4 dengan pacara sesama jenis ( tidak disarankan )
Selamat bereksperiman Tips-Tips Cinta d atas,Good Luck

cINta pERtamA & CinTa seJati

*cINta pERtamA & CinTa seJati*

Hari ini Mrs akan bahas seputar cinta. Maksudnya… aku akan bahas tentang perbedaan antara cinta sejati dengan cinta pertama. terkadang orang bingung antara hubungan dari kedua cinta ini. Mereka bingung karena mereka tidak memahami pengertian dari cinta sejati ato cinta pertama.
Pertama aku akan bahas tentang apa itu cinta pertama??????                               Cinta pertama adalah cinta yang datang pada pertama kali saat kita mengenal si dia. Awal perjumpaan dengan si dia kita merasa kalau jantung kita mau copot..maksudnya kita merasa gugup,salting,berwajah merah bahkan jantung kita berdebar-debar. Disaat kita tidak berjumpa dengan dia rasanya kita ingin banget ketemu. Bahkan bayangan si dia ada di dalam mimpi kita. Cinta pertama adalah cinta yang selalu kita kenang di dalam hati hingga kita tua dan cinta pertama dapat kita simpulkan dan kita ucap sewaktu kita masih hidup dalam arti cinta pertama dapat kita ungkapkan secara langsung dan kita simpulkan bahwa si dialah cinta pertama kita. Dan cinta pertama terkadng bersifat sementara untuk memilikinya.
Sekarang aku akan bahas tentang cinta sejati… Cinta sejati hampir mirip dengan cinta mati.  Cinta sejati adalah cinta yang dimana kita akan merasa sangat cocok banget dengan si dia.  Bahkan kita rela ngelakuin apa aja demi si dia. Cinta sejati adalah cinta yang secara tulus untuk memilikinya. Cinta sejati  adalah cinta yang selalu dikenang oleh kita hingga kita menemui ajal kita nantinya. Cinta sejati dapat diungkap kalau si dia adalah cinta sejati kita saat kita menemui ajal kita karena cinta sejati itu adalah cinta yang dapat kita kenang hingga mati dan selalu abadi.
# Apakah kamu sudah menemikan cinta pertama & cinta sejatimu????

Marissa Christina

Selamat pagi teman-teman, salam sehat selalu :-)
MARRISA CHRISTINA

Hmm….. efek sinetron Larasati begitu mengena di hati para penggemarnya. Chemistry antara tokoh utamanya kena banget…!!! Banyak yang mengelu-elukan kehadiran mereka, tak jarang yang meminta diadakan jumpa fans di kotanya. Bagi yang ada transport ke PTC Pulo Gadung bergembira sekali bisa bertemu idolanya, pemain-pemain Larasati : Afdhal, Afandy, Reiner Manopo dan sang bintang si pemeran Larasati itu sendiri, Marissa Christina. Karena sempat beberapa kali diadakan jumpa penggemar disini. Walaupun sudah tamat dengan happy ending masih banyak yang meminta sinetron ini diputar kembali. Indosiar sebagai stasiun TV penayang cukup tanggap merespon permintaan penggemar, Larasati pernah di-rerun setiap Senin-Kamis | 08.30 WIB. Di 2010 ini, Larasati kembali diputar Selasa-Jumat | 02.30 WIB.
Kak Icha sewaktu di Eropa
Kak Icha sewaktu di Eropa
Marissa Christina (MC), cewek cantik indo-italy ini dulunya lebih dikenal sebagai Miranda berkat kesuksesan sinetron Gengsi Gede-Gedean yang dibintangi Massayu Anastasia, Teuku Zacky, Zaky Zimah & alm. Adi Firansyah. Kesuksesan MC dalam sinetron tersebut membawa dia untuk berperan dalam beberapa sinetron yang lebih menantang, diantaranya Cintaku di Rumah Susun beradu akting dengan aktor paling ngetop SCTV Awards tahun itu, Anjasmara, Pelangi Cinta bersama aktor Bule Masuk Kampung, Mark Peter dan masih banyak lagi beberapa judul sinetron yang diperankan oleh cewek yang sering disebut sebagai gadis dengan perfect beauty ini.
Marissa Christina Very Happy
Marissa Christina is Very Happy
Sebelum terjun ke dunia entertainment, pengalaman Marissa Christina adalah calon pramugari Garuda Indonesia — yang sudah mengikuti semua test, dan siap terbang — di waktu bersamaan, ia bertemu dengan tukang kasting dari PH MVP di sebuah acara kerabatnya dan memintanya untuk membintangi sinetron. Ya… disitulah awal karir Marissa Christina. [Bisa dipastikan kalau ia tak main sinetron, saat ini ia sudah menjadi pramugari. So sweet... :-) ]. Marissa Christina termasuk salah satu artis yang jauh dari gosip, baik gosip pribadi maupun lainnya. Seiring berkurangnya jumlah sinetron produksi Multivision Plus di layar kaca Indosiar, penampilan Marissa Christina pun berkurang. Pada tahun 2008 rasa kangen penggemar pada aktris kelahiran Jakarta, 3 Juni 1984 ini terobati setelah melihat promo terbaru sinetron Indosiar, Larasati. Seiring panjangnya episode — Larasati, sinetron produksi Gentabuana Paramita yang berdurasi pas 100 episode ini sukses dan beroleh rating bagus — hasilnya penggemarnya bertambah.

Biodata

Marissa Christina

  • Nama Lengkap : Riva Marissa Christina
  • Nama Populer : Marissa Christina
  • Nama Panggilan : Icha
  • Tanggal Lahir : 3 Juni 1984
  • Tinggi : 168 cm
  • Berat Badan : 47 kg
  • Nama Ayah : Riva Pietro (Italy)
  • Nama Ibu : W. Maria (Cirebon-Jabar)
  • Anak ke- : 2 dari 4 bersaudara
  • Kegemaran : Berenang, Membaca Buku, Nonton Film, Travelling
  • Warna Favorit : Merah dan Hitam
  • Makanan Favorit : Spaghetti, Seafood, Japannese food, sop ayam.
  • Minuman Favorit : Air Mineral
  • Aktor Favorit : Leonardo di Caprio
  • Aktris Favorit : Angelina Jolie

Sinetron

Pemain Inti Larasati : Marissa Christina-Afandy-Ratu Annisa
Pemain Inti Larasati : Marissa Christina-Afandy-Ratu Annisa
  1. Yang Muda Yang Bercinta (TransTV. Bersama Roger Danuarta, Jonathan Frizzy, Hanna Hasyim, Dude Harlino, Sheza Idris, dkk.)
  2. Gengsi Gede-Gedean (Indosiar – Multivision Plus. Berperan sebagai Miranda. Bersama Teuku Zacky, Masayu Anastasia, Zaky Zima, Alm. Adi Firansyah, dkk.)
  3. Langkahku (Indosiar – Multivision Plus. Bersama Hengky Kurniawan, dkk.)
  4. Celana Bulu Jin (SCTV – Multivision Plus. Bersama Didi Riyadi, dkk.)
  5. Cintaku di Rumah Susun (SCTV – Multivision Plus. Berperan sebagai Pinkan. Bersama Anjasmara, Ramzi, dkk.)
  6. Gue Ok Situ Ok (Indosiar – Multivision Plus. Bersama Alm. Adi Firansyah, dkk.)
  7. Pelangi Cinta (Indosiar – Multivision Plus. Bersama Mark Peter, dkk.)
  8. Mewarnai Langit (Astro TV – Multivision Plus)
  9. Larasati (Indosiar – Gentabuana Paramita. Berperan sebagai Larasati. Bersama Afandy, Ratu Annisa, dkk.)
  10. Pengorbanan Anggun (Indosiar – Gentabuana Paramita. Berperan sebagai Anggun. Bersama Roger Danuarta, Hikmal Abrar, Ma rcelino Lefrandt, Tia Ivanka, Nafa Urbach, Errina GD, Arif Rahman, dkk
  11. Senyuman Marissa Christina
    Aura Cantik Marissa Christina
    Marissa Christina
    Senyum Elegan Marissa Christina

PERGESERAN PENGERTIAN "SUNNAH" KE "HADITS" IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN SYARI'AH

PERGESERAN PENGERTIAN "SUNNAH" KE "HADITS" 
IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN SYARI'AH

 
Dalam   masyarakat   Islam   di   beberapa   negara   terdapat
kelompok-kelompok   yang  meragukan  otoritas  hadits  sebagai
sumber kedua penetapan hukum Islam. Di negara kita, ada  suatu
golongan  yang  menanamkan  dirinya  kaum  "Inkar  al-Sunnah".
Karena sikap mereka menolak  perlunya  kaum  muslim  berpegang
pada  sunnah,  maka  golongan  ini menjadi sasaran kritik para
ulama dan tokoh Islam.
 
Pada banyak kasus mungkin  terjadi  semacam  kekacauan  akibat
kecenderungan  masyarakat  untuk menyamakan begitu saja antara
sunnah dan hadits. Sudah jelas, di  antara  keduanya  terdapat
jalinan  yang  erat, namun sesungguhnya tidaklah identik. Yang
pertama  (sunnah)  mengandung  pengertian  yang   lebih   luas
daripada  yang  kedua  (hadits).  Bahkan dapat dikatakan bahwa
sunnah mengandung makna yang lebih prinsipil daripada  hadits.
Sebab  yang disebutkan sebagai sumber kedua sesudah Kitab Suci
al-Qur'an  ialah  sunnah,  bukan  hadits,  sebagaimana  sering
dituturkan  tentang  adanya sabda Nabi saw. "Aku tinggalkan di
antara kalian dua perkara, yang kamu tidak akan  sesat  selama
berpegang kepada keduanya: Kitab Allah dan sunnah RasulNya."
 
Tapi  sekarang  ini  sunnah  memang tidak dapat dibedakan dari
hadits, demikian  pula  sebaliknya.  Jika  seseorang  menyebut
"sunnah"   maka   dengan  sendirinya  akan  terbayang  padanya
sejumlah kitab koleksi sabda Nabi.  Yang  paling  terkenal  di
antaranya  ialah  dua kitab koleksi oleh al-Bukhari dan Muslim
(disebut al-Shahihayn, "Dua Yang Sahih"), dan yang  lengkapnya
meliputi  pula  kitab-kitab koleksi oleh Ibn Majah, Abu Dawud,
al-Turmudzi dan  al-Nasa'i.  Tapi  sebelum  mereka  sudah  ada
seorang  kolektor  hadits  yang  amat kenamaan dan berpengaruh
besar yaitu sarjana dan pemikir dari Madinah, Malik  Ibn  Anas
(pendiri madzhab Maliki, wafat 179 H.) yang menghasilkan kitab
hadits al-Muwaththa'.
 
Berdasarkan sabda Nabi tentang Kitab dan sunnah di atas,  pada
prinsipnya  sikap  ingkar  pada sunnah tidak dapat dibenarkan.
Tapi  ingkar  kepada  hadits,  sekalipun  jelas  tidak   dapat
dilakukan secara umum tanpa penelitian tentang hadits tertentu
mana yang dimaksud,  telah  terjadi  dalam  kurun  waktu  yang
panjang  pada  golongan-golongan  tertentu  Islam seperti kaum
Mu'tazilah.  Oleh  karena  dampak  masalah  ini  dalam   usaha
penetapan  hukum  (tasyri')  sangat  besar  dan  penting, maka
kajian kesejarahan tentang evolusi  pengertian  sunnah  --yang
diungkapkan Nabi meski secara tersirat-- diharapkan akan dapat
membantu    memperjelas    persoalan.    Perjalanan    sejarah
perkembangan  dan  perubahan  itu  sendiri  cukup  panjang dan
rumit. Tapi jika kita berhasil melepaskan diri dari dogmatisme
yang  menerima begitu saja pengertian-pengertian mapan tentang
apa yang terjadi di masa lampau, maka dari celah-celah sejarah
itu  kita  akan  dapat  menarik "benang merah" yang memberikan
kejelasan tentang perkembangan dan perubahan itu.
 
PENGERTIAN SUNNAH
 
Sunnah  lebih  luas  daripada  hadits,  termasuk  yang  sahih.
Berarti,  sunnah  tidak  terbatas hanya pada hadits. Sekalipun
pengertian ini cukup jelas, namun masih juga sering mengundang
kekaburan.  Memang,  antara sunnah dan hadits terbentang garis
kontinuitas yang tidak terputus, namun mencampuradukkan antara
keduanya tidak dapat dibenarkan.,
 
Jika disebutkan oleh Nabi bahwa sunnah merupakan pedoman kedua
setelah Kitab Suci bagi kaum muslim dalam memahami agama, maka
sesungguhnya  Nabi  hanya  menyatakan sesuatu yang amat logis.
Yaitu, dalam memahami agama dan melaksanakannya,  orang  Islam
tentu  pertama-tama  harus  melihat  apa  yang ada dalam Kitab
Suci, kemudian, kedua, harus  mencari  contoh  bagaimana  Nabi
sendiri  memahami dan melaksanakannya. Sebab, Nabi-lah sebagai
utusan Tuhan, yang secara logis paling  paham  akan  apa  yang
dipesankan Tuhan pada manusia melalui beliau, juga yang paling
tahu bagaimana melaksanakannya. Pengertian lain yang menyalahi
hal itu mustahil dapat diterima.
 
Pemahaman  Nabi  terhadap  pesan  atau wahyu Allah itu teladan
beliau dalam melaksanakannya membentuk "tradisi" atau "sunnah"
kenabian (al-sunnah al-Nabawiyyah). Sedangkan hadits merupakan
bentuk reportase atau penuturan tentang  apa  yang  disebabkan
Nabi  atau  yang  dijalankan dalam praktek tindakan orang lain
yang "didiamkan" beliau (yang dapat  dapat  diartikan  sebagai
"pembenaran").  Itulah  makna  asal kata hadits, yang sekarang
ini definisinya makin luas batasannya dan komprehensif.  Namun
demikian,   tidak   berarti  bahwa  hadits  dengan  sendirinya
mencakup seluruh sunnah.
 
Jika sunnah merupakan keseluruhan  perilaku  Nabi,  maka  kita
dapat  mengetahui  dari  sumber-sumber  yang  selama ini tidak
dimasukkan sebagai  hadits,  seperti  kitab-kitab  sirah  atau
biografi Nabi. Sebab, dalam lingkup sunnah sebagai keseluruhan
tingkah laku Nabi,  harus  dimasukkan  pula  corak  dan  ragam
tindakan  beliau,  baik sebagai pribadi maupun pemimpin. Dalam
kedudukan beliau sebagai  pemimpin  itulah  Kitab-kitab  sirah
banyak memberi gambaran.
 
Di antara kitab-kitab sirah, termasuk yang sangat dini ditulis
ialah Sirah Ibn Ishaq yang kemudian disunting oleh Ibn  Hisyam
(berturut-turut  wafat pada tahun 151 dan 219 Hijri). Meskipun
wafat di Baghdad, Ibn Ishaq lahir di Madinah  (pada  tahun  85
H),  dan tumbuh sebagai sarjana terkemuka di kota Nabi. Dan ia
telah mengumpulkan bahan untuk kitab sirah-nya  beberapa  lama
sebelum usaha-usaha pengumpulkan hadits.
 
Sebelum  Ishaq,  telah  muncul  berbagai  karya  tulis tentang
riwayat  peperangan  Nabi  yang  lazim   disebut   kitab-kitab
al-Maghazi.   Kitab-kitab   itu,  bersama  dengan  kitab-kitab
biografi Nabi yang lain amat penting, karena  memuat  gambaran
tentang perjalanan hidup Nabi khususnya dalam kapasitas beliau
sebagai pemimpin. Maka, kitab-kitab itu juga merupakan  sumber
yang baik untuk memahami sunnah, khususnya, jika yang dimaksud
selain tindakan-tindakan Nabi atau sabda beliau yang  bersifat
terpisah dan ad hoc seperti umumnya tema catatan hadits. Dalam
sejarah terbukti bahwa pembacaan biografi Nabi, khususnya yang
berkaitan dengan riwayat peperangan beliau yang dikena sebagai
al-Maghazi   tersebut,   berhasil    membangkitkan    semangat
perjuangan  Islam,  karena  ilham  teladan  baik  dari beliau.
Inilah  "eksperimen"  Sultan  Shalah  al-Din  al-Ayyubi  dalam
menghadapi tentara Salib, yang ternyata berhasil gemilang. Dan
dengan  "eksperimen"  itu  pemimpin  Islam  dari  Mesir   yang
kemudian   terkenal   dengan   sebutan  "Sultan  Saladin"  itu
mewariskan pada Umat Islam seluruh dunia tradisi Maulid, yaitu
upacara  memperingati  kelahiran  Nabi  dengan membaca riwayat
hidup beliau.
 
Sunnah  Nabi   harus   pula   dipahami   sebagai   keseluruhan
kepribadian Nabi dan akhlak beliau, yang dalam kepribadian dan
akhlak beliau disebutkan dalam Kitab Suci sebagai teladan yang
baik   (uswah  hasanah)  bagi  kita  semua  "yang  benar-benar
berharap pada Allah pada Hari  Kemudian,  serta  banyak  ingat
kepada Allah"   (Q.S.   al-Ahzab  33:32).    Dan  beliau  juga
dilukiskan dalam Kitab Suci  sebagai  seorang  yang  berakhlak
amat  mulia  (Q.S. al-Qalam 68:4). Dengan demikian Nabi, dalam
hal ini tingkah laku dan kepribadian  beliau  sebagai  seorang
yang  berakhlak  mulia,  menjadi  pedoman  hidup kedua setelah
Kitab Suci bagi seluruh kaum beriman.
 
Tetapi justru karena itu maka memahami sunnah Nabi tidak dapat
lepas  dari  memahami  Kitab  Suci sendiri. Sebab sesungguhnya
akhlak Nabi yang mulia itu tidak lain  adalah  semangat  Kitab
Suci  al-Qur'an  itu  sendiri, sebagaimana dilukiskan A'isyah,
isteri beliau. Dari Kitab Suci kita  mengetahui  lebih  banyak
perkembangan  kepribadian  Nabi  yang menggambarkan pengalaman
Nabi, baik yang menyenangkan atau tidak,  yang  keseluruhannya
menampilkan   sosok   Nabi  yang  berkeprlbadian  mulia.  Dari
pengamatan atas  gambaran  itu  kita  dapat  memperoleh  ilham
tentang  peneladanan  pada  beliau,  dan  keseluruhan  sasaran
peneladanan itu tidak lain ialah sunnah nabi. Sebagai  contoh,
dua  surat yang termasuk paling banyak dibaca dalam sembahyang
dapat kita renungkan maknanya di sini:
 
Demi pagi yang  cerah  dan  demi  malam  ketika  telah  kelam.
Tidaklah  Tuhanmu  meninggalkan  engkau  (Muhammad), dan tidak
pula murka. Dan  pastilah  kemudian  hari  lebih  baik  bagimu
daripada  yang  sekarang  ada.  Dan juga pastilah Tuhanmu akan
menganugerahimu, maka kamu akan lega. Bukankah Dia mendapatimu
yatim,   kemudian   Dia  melindungimu?!  Dan  Dia  mendapatimu
bingung,  kemudian  Dia  membimbingmu?!  Dan  Dia  mendapatimu
miskin,  kemudian  Dia  memperkayamu?! Maka kepada anak yatim,
janganlah  engkau  menghardik!   Dan   kepada   peminta-minta,
janganlah  kamu  membentak!  Sedangkan berkenaan dengan nikmat
karunia Tuhanmu, engkau harus nyatakan! (QS. al-Dluha 93:1-11)
 
Bukankah Kamu  telah  lapangkan  dadamu?!  Dan  Kami  bebaskan
bebanmu,  yang  memberati  punggungmu?!  Serta  Kami  muliakan
namamu?!  Sebab  sesunggahnya  bersama  kesulitan  tentu   ada
kemudahan!  Maka jika engkau bebas, kerja keraslah! Dan kepada
Tuhanmu, senantiasa berharaplah! (QS. al-Syarh 94:1-8)
 
Para ahli hampir semuanya sepakat bahwa surat  al-Dluha  turun
kepada  Nabi berkenaan dengan peristiwa terputusnya wahyu yang
relatif panjang, sehingga menimbulkan ejekan dan sinisme  kaum
musyrik  Makkah  bahwa Tuhan telah meninggalkan Nabi dan murka
kepadanya.  Dari  latar  belakang  turunnya,  surat  ini  juga
menggambarkan  tentang  suatu  dinamika  pengalaman Nabi dalam
perjuangan beliau, sehingga seperti dikatakan  Sayyid  Quthub,
Allah  menghibur  beliau  dan memberinya dorongan moril, bahwa
Allah samasekali tidak  meninggalkan  beliau  dan  tidak  pula
murka.

mY FaIR LadY

My Fair Lady adalah Drama Korea KBS © 2009 yang dijadwalkan mengisi slot DramAsia Terbaru mulai Senin, 12 April 2010 Setiap Senin sampai Kamis pukul 15:30 WIB di Indosiar. Drama berjudul asli Agassireul Pputakae ini berkisah tentang Kang Hye Na (Yoon Eun Hye). Dia seorang perempuan sempurna yang kaya, muda, dan cantik, tapi sifatnya kurang terpuji.
Nama Yoon Eun Hye cukup populer di kalangan pecinta DramAsia Indosiar. Ia dikenal publik berkat kecemerlangan aktingnya dalam 2 serial pop, Princess Hours dan Coffee Prince.

Sinopsis Drama Asia My Fair Lady Episode 1

Tayang Perdana: Senin, 12 April 2010 pukul 15:30 WIB
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/85369/my-fair-lady-episode-1 [Edisi Online: Jumat, 9 April 2010]Kisahnya dimulai dengan seorang gadis kaya pewaris konglomerat Korea, Grup Kang San yang bernama Kang Hae-na (Yoon Eun-hye). Ia sangat cantik dan begitu banyak pria menggilainya, namun sayangnya sifatnya sangat jelek. Kang Hae-na sangat egois dan hanya mementingkan diri, tanpa peduli perasaan orang lain, terutama para staf rumah tangganya.
Jika ada pelayan atau staf pribadinya berbuat kesalahan sedikit pun, Kang Hae-na langsung main pecat pada saat itu juga. Seperti yang terjadi pada awal kisah ini bahwa seorang asisten pribadinya langsung dipecat Kang Hae-na hanya karena meminta sang pewaris mengulangi perintahnya yang kurang jelas didengarnya.
Semua staf dan pembantu rumah tangga di kediaman Kang Hae-na setiap hari harus merasa tegang dan ketakutan berbuat kesalahan di hadapan gadis tersebut. Pokoknya Hae-na selalu memandang rendah kepada semua orang, termasuk pula sepupunya, Kang Su-ah. Sang sepupu itu bersama ibunya benci dan ingin menyingkirkan Hae-na dari posisi pewaris Grup Kang San.
Hanya satu-satunya orang yang dihormati Hae-na itu adalah kakeknya yang merupakan pemilik grup Kang San. Namun kakeknya juga kewalahan menghadapi sifat cucu kesayangannya ini. Sang kakek, Chairman Kang berusaha menjodohkan Hae-na dengan pemuda dari keluarga kaya kenalan baiknya, namun gagal lantaran ulah Hae-na yang berbohong bahwa ia telah tidur dengan banyak pria dan diam-diam telah punya anak.
Di tempat lain, Seo Dong-chan (Yoon Sang-hyun) adalah pria baik dan memiliki pesona namun juga cepat naik pitam. Tidak seperti Hae-na, kehidupan Dong-chan sangat sulit dan bahkan memiliki utang sangat besar sehingga dikejar-kejar terus oleh tiga penagih utang. Berbagai pekerjaannya yang dijalaninya seperti pengantar bunga belum juga memberikan hasil cukup untuk membayar utangnya.
Suatu ketika Dong-chan sedang mengantar kembang pesanan pelanggan toko kembang milik ibu dari Yeo Eui-joo (Moon Chae-won), gadis manis yang menjadi sahabat Dong-chan sejak kecil. Ibu Eui-joo juga sahabat karib mendiang ibu Dong-chan. Truk kembang yang dikemudikan Dong-chan ternyata diserempet mobil sport mewah Hae-na. Ternyata Hae-na tidak mau minta maaf dan seenaknya melemparkan segepok uang kepada Dong-chan.
Terang saja Dong-chan merasa direndahkan. Perseteruan antara Dong-chan dan Hae-na pun berkobar hingga berlanjut ke pengadilan. Hae-na kalah dan dihukum melakukan pelayanan sosial sehingga Hae-na merasa terhina. Gadis tersebut membalas dendam dengan berusaha mengusir Dong-chan, Eui-joo dan ibu Eui-joo dari rumah mereka dengan membeli rumah dimana mereka tinggal.

Sinopsis Drama Asia My Fair Lady Episode 2

Tayang: Selasa, 13 April 2010 pukul 15:30 WIB
Kang Hae-na mencoba berbagai cara untuk menyingkirkan Seo Dong-chan dari posisinya sebagai asisten pribadinya.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/85373/my-fair-lady-episode-2 [Edisi Online: Senin, 12 April 2010]Pada akhir episode sebelumnya, Kang Hae-na terkejut ketika Dong-chan menjadi asisten pribadinya atas perintah kakeknya. Rupanya Dong-chan yakin bisa mengubah Hae-na menjadi gadis yang tahu tata krama. Di sisi lain, kepala pengurus rumah tangga Mr. Jang sebenarnya tidak yakin atas keputusan majikannya untuk mempekerjakan Dong-chan sebagai asisten Hae-na.
My Fair Lady Drama Korea
Kang Hae-na berusaha keras mengubah keputusan Chairman Kang, namun kakeknya tetap bertahan pada pendiriannya. Hae-nya juga tidak bisa memecat Dong-chan karena kekuasaan itu ada di tangan kakeknya. Gadis tersebut mencari akal untuk membuat Dong-chan menjadi tidak betah seperti hendak menghajar sang asisten pribadi dengan ilmu pedang kendo. Tak terduga Dong-chan pun ahli di bidang itu sehingga malah membuat Hae-na kewalahan.
Kisah pun bergulir pada Lee Tae-yoon (Jung Il-woo), seorang pengacara muda yang berasal dari keluarga kaya. Namun Tae-yoon ternyata lebih suka hidup sederhana dan bekerja sebagai pengacara pembela hak-hak asasi sehingga membuat kesal keluarganya yang lebih berorientasi pada materi. Ia bersama mitranya, Su Ho sedang mengerjakan kasus hukum yang melawan Grup Kang San.
Rupanya grup Kang San hendak menguasai sebidang tanah yang hendak dijadikan proyek lapangan golf oleh konglomerat itu. Masalahnya tanah itu adalah aset budaya yang menurut Tae-yoon tidak boleh dikuasai oleh perusahaan swasta. Kang Chul-gu, keponakan Chairman Kang yang juga ayah Kang Su-ah alias paman Hae-na yang memimpin proyek itu mengancam Tae-yoon untuk mundur, apalagi Tae-yoon juga mencampuri proyek lain Kang San. Namun Tae-yoon tidak takut.
Sementara Hae-na berusaha mempermainkan Dong-chan dengan menyatakan Dong-chan sebagai penanggung jawab jamuan pesta untuk Chairman Kang nanti malam. Masalahnya Dong-chan tak diberitahu urusan itu. Terang saja pria itu kelabakan karena pelayan dan koki semuanya sudah pulang, sedangkan jamuan makan malam itu harus diselenggarakan dengan menu makanan Perancis. Celakanya Dong-chan tidak bisa membuat makanan Perancis itu.

Sinopsis Drama Asia My Fair Lady Episode 3

Tayang: Rabu, 14 April 2010 pukul 15:30 WIB
Lantaran ditolak, Kang Hae-na justru berbalik menyukai Lee Tae-yoon. Melihat keadaan ini, Dong-chan mencari akal untuk mencegah hal ini.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/85404/my-fair-lady-episode-3 [Edisi Online: Selasa, 13 April 2010]Seperti yang telah dikisahkan dalam episode lalu bahwa setelah sempat mengejar-ejar dan bertemu Lee Tae-yoon di sebuah lapangan berkuda lantaran mengingatkan Kang Hae-na pada sosok kekasihnya, Jun-su di masa lalu. Nah, akhirnya Hae-na dan Dong-chan bertemu kembali dengan Tae-yoon di depan sebuah restoran.
Pada saat itulah Hae-na mendapat tahu bahwa Tae-yoon inilah yang hendak dijodohkan kakeknya dengannya. Hae-na tidak senang dan mengatakan ia tidak tertarik kepada Tae-yoon, tetapi harga dirinya tersinggung karena Tae-yoon mengutarakan hal yang sama. Tetapi lantaran Tae-yoon mengatakannya dengan begitu sopan, maka Hae-na tidak enak untuk marah walaupun agak kecewa dan bingung.
Tae-yoon sendiri tidak memikirkan hal ini lantaran muncul hal lain yang membuatnya marah. Ia marah kepada grup perusahaan Yoo Sang yang tidak lain dimiliki keluarganya sendiri. Rupanya Grup Yoo Sang sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran yang mengakibatkan banyak pegawainya terkena pemutusan hubungan kerja. Atas keputusan yang tidak populer itu, banyak orang turun di jalan melakukan demonstrasi.
Di sisi lain, Kang Su-ah si sepupu Hae-na menggelar sebuah peragaan fesyen produk Kang San. Su-ah berusaha merebut hati Tae-yoon yang ternyata diundang ke peragaan tersebut. Namun tanpa diduga Hae-na datang ke pergelaran itu. Gadis itu rupanya hendak mencari Tae-yoon. Seperti biasanya Hae-na dan Su-ah bertengkar namun seperti biasanya pula Hae-na menang. Ia membuat jengkel Su-ah yang dikatakan gaya fesyennya norak.
Sementara itu, ibu Su-ah, Mi-ok berusaha menghindari Seung-ja, ibu Eui-joo yang ternyata adalah seterunya ketika masih kuliah. Ibu Eui-joo sendiri bertanggung jawab atas dekorasi kembang di pergelaran fesyen tersebut. Dong-chan sendiri berusaha membuat Hae-na terkesan kepadanya sehingga menyewa beberapa preman untuk berpura-pura mengancam Hae-na. Saat itulah Dong-chan akan menjadi pahlawan yang menyelamatkan Hae-na. Masalahnya preman-preman yang muncul itu bukanlah yang disewa Dong-chan!

Sinopsis Drama Asia My Fair Lady Episode 4

Tayang: Kamis, 15 April 2010 pukul 15:30 WIB
Lee Tae-yoon menjadi pengacara Kang Hae-na untuk membela sang gadis melawan tuntutan Jung-Shik lantaran Jung Shik dihajar Dong-chan sehingga babak belur.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/85443/my-fair-lady-episode-4 [Edisi Online: Kamis, 15 April 2010]Pada akhir episode lalu, Kang Hae-na dikonfrotansi Lee Tae-yoon mengenai petisi menentang grup Yoo Sang yang ditanda tangani gadis tersebut. Tae-yoon kesal karena merasa Hae-na mencampuri urusannya. Nah, melihat pertengkaran itu Dong-chan marah dan memukuli Tae-yoon. Ia juga menyalahkan Hae-na yang telah melanggar janjinya untuk tidak bertemu Tae-yoon.
Di sisi lain, Tae-yoon merasa menyesal telah marah-marah kepada Hae-na. Penyesalan itu dikemukakannya kepada Su Ho. Hae-na sendiri hendak mengembalikan semua hadiah mahalnya untuk Tae-yoon ke toko ketika bertemu Jung Shik, pria yang pernah berkencan dengannya. Melihat pria itu, Hae-na menjadi curiga bahwa Jung Shik di balik penyerangan para preman terhadapnya dan Dong-chan pada malam sebelumnya.
Ketika Jung Shik hendak memukul Hae-na, Dong-chan memasang badannya melindungi majikannya dan membalas menghajar Jung Shik. Karena Dong-chan lebih kuat, tidak heran jika Jung Shik jadi babak belur. Pria itu makin dendam kepada Hae-na dan juga Dong-chan. Masalah itu masih berbuntut kemudian.
Sementara itu, Kang Su-ah penasaran bagaimana hubungan sebenarnya antara Hae-na dan Tae-yoon. Sehingga iapun meminta asisten barunya, Eui-joo untuk mencari keterangan dari Dong-chan. Eui-joo berusaha menemui Dong-chan di kediaman Hae-na namun pria itu tidak ada di sana. Namun ia bertemu Tae-yoon yang datang ke sana untuk bertemu Hae-na. Pada saat itulah telepon Hae-na datang, meminta pengacaranya pergi menemuinya di toko.
Rupanya Jung Shik dan pengacaranya menuntut Kang Hae-na agar membayar ganti rugi atas luka-luka yang dideritanya. Tak terduga Tae-yoon muncul dan memperkenalkan diri sebagai pengacara Hae-na. Tidak hanya itu, Tae-yoon juga mengenal baik kelakuan Jung Shik yang ternyata adalah mantan teman sekolahnya yang dulu suka membuat onar. Berkat kehebatannya sebagai pengacara, pihak Jung Shik tidak berkutik.
Eui-joo yang turut datang bersama Tae-yoon itu merasa lega setelah melihat bagaimana sosok Hae-na. Ia menganggap Hae-na tidak akan tertarik kepada Dong-chan. Sebelumnya Eui-joo merasa khawatir dan juga kesal lantaran Dong-chan tampaknya kembali ke kebiasaan lamanya sebagai perayu wanita ulung. Apalagi Dong-chan telah berbohong kepadanya mengenai pekerjaan sebenarnya di rumah Hae-na.

Sinopsis Drama Asia My Fair Lady Episode 5

Tayang: Senin, 19 April 2010 pukul 15:30 WIB
Ajakan makan siang Tae-yoon diterima Hae-na sehingga membuat Dong-chan jadi cemburu. Sementara Eui-joo berusaha menyakinkan Su-ah bahwa tidak ada apa-apanya antara Hae-na dan Tae-yoon.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/85486/my-fair-lady-episode-5 [Edisi Online: Senin, 19 April 2010]Pada episode sebelumnya, Seo Dong-chan mengajari bagaimana Kang Hae-na menarik perhatian pria seperti Lee Tae-yoon. Hae-na ingin tahu apa yang harus dilakukannya, Dong-chan menjawab kontak fisik. Membuktikan ucapannya, Dong-chan mendadak hendak mencium Hae-na. Nah, ternyata Dong-chan tidak benar-benar mencium Hae-na, karena menghentikan bibirnya hanya beberapa senti dari bibir Hae-na.
Rupanya maksud Dong-chan, Hae-na harus melakukannya dengan mendadak terhadap Tae-yoon. Terang saja Hae-na merasa kikuk, namun juga terganggu. Lantaran itu Hae-na tidak bisa tidur hingga larut malam. Kesal jadinya sehingga Hae-na pun melampiaskannya dengan membawa pedang kumdo untuk memukul Dong-chan yang sedang tidur. Saat itu, Dong-chan sedang bermimpi Hae-na datang ke kamarnya dan menyerahkan dirinya kepada Dong-chan.
Pada pagi harinya Kang Su-ah kesal karena informasi yang diberikan Eui-joo tentang hubungan antara Hae-na dan Tae-yoon itu ternyata tidak benar. Eui-joo berusaha menyakinkan Su-ah bahwa Tae-yoon terlihat tidak benar-benar tertarik pada Hae-na. Pernyataab Eui-joo itu sudah cukup membuat Su-ah jadi senang dan bertekad lebih keras untuk menarik hati Tae-yoon.
Sementara itu, begitu senang atas perkembangan hubungannya dan Tae-yoon, maka Hae-na merasa tidak perlu lagi mengikuti ajaran Dong-chan. Apalagi Hae-na kemudian mendapatkan undangan makan siang dari Tae-yoon. Pria itu sendiri sempat kaget ketika mendengar Hae-na menyumbangkan uang 100 juta Won untuk amal anak-anak. Ia berterima kasih namun tetap terkejut atas besarnya jumlah uang amal tersebut.
Dong-chan kesal dan sirik mendengar begitu besarnya jumlah uang sumbangan yang diberikan Hae-na, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena sebagaimana dikatakan Hae-na, uang itu adalah miliknya dan adalah urusannya sendiri, bukan urusan Dong-chan. Walau pun begitu, Dong-chan tetap menyelamatkam muka Hae-na pada saat bersantap siang bersama Tae-yoon akibat ulah Su-ah. Rupanya Su-ah dan Eui-joo datang pada acara makan siang Hae-na dan Tae-yoon itu.

Sinopsis Drama Asia My Fair Lady Episode 6

Tayang: Selasa,20 April 2010 pukul 15:30 WIB
Gara-gara Dong-chan, Hae-na dan Eui-joo saling cakar-cakaran dan jambak rambut. Tae-yoon salah paham atas hubungan antara Dong-chan dengan Hae-na.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/85509/my-fair-lady-episode-6 [Edisi Online: Selasa, 20 April 2010]Lantaran merasa bersalah karena lebih mendahulukan pekerjaannya mengenai masalah protes terhadap Grup Yoo Sang, sehingga begitu selesai Lee Tae Yoon buru-buru berangkat ke Jangsu saat itu juga menyusul Kang Hae-na dan Seo Dong-chan yang menginap di peternakan milik teman Tae-yoon. Sementara itu, Kang Su-ah tidak rela membiarkan Tae-yoon jatuh ke pelukan Hae-na sehingga pergi ke Jangsu bersama Eui-joo yang sebenarnya enggan ikut.
Hae-na dan Dong-chan yang secara tidak sengaja tertidur dalam kamar yang sama jadi panik begitu tahu Tae-yoon sudah di depan kamar. Belum sempat Dong-chan bersembunyi, Su-ah tiba-tiba memaksa masuk sehingga memergoki mereka. Su-ah jelas tidak mau percaya penjelasan Hae-na dan Dong-chan, sedangkan Tae-yoon bersikap dingin dan begitu saja pergi. Ketika Hae-na mengejarnya dan berusaha memberi penjelasan, Tae-yoon mengatakan ia tidak peduli.
Tidak heran jika Hae-na jadi marah-marah kepada Dong-chan yang dianggapnya biang kedali atas masalahnya dengan  Tae-yoon. Ia memerintahkan Dong-chan agar meluruskan kesalahpahaman tersebut. Tetapi Eui-joo jadi tersinggung dan tidak terima temannya yang diam-diam dicintainya itu disalahkan Hae-na.
Di sisi lain, teman Tae-yoon tahu kalau rombongan Hae-na tidak biasa bekerja keras di peternakan sehingga memberi tugas cukup ringan kepada mereka. Hae-na dan Su-ah hanya perlu membawa kuda berjalan-jalan dan beristirahat. Tentu saja Hae-na dan Su-ah senang mendengarnya, tetapi Eui-joo berpikiran lain. Ia ingin memberi pelajaran kepada Hae-na dan Su-ah yang dianggapnya menyebabkan Dong-chan jadi menderita.
Kepada teman Tae-yoon, Eui-joo mengatakan bahwa Hae-na dan Su-ah bukanlah orang suka berleha-leha dan pasti akan mengambil pekerjaan paling berat. Akibatnya Hae-na dan Su-ah pun terpaksa bekerja di kandang dan tidak bisa mengelak darinya karena Eui-joo mengancam memberitahu Tae-yoon kalau Hae-na dan Su-ah tidak mau bekerja. Tentu saja dua saudara sepupu keluarga Kang itu tidak ingin Tae-yoon tahu kemalasan mereka.
Lantaran Su-ah mengejek Hae-na yang ditolak ajakannya berkuda oleh Tae-yoon, Dong-chan langsung membela Hae-na dan mengatakan Su-ah sama saja dengan Tae-yoon yang bisanya menyakiti hati orang lain. Hae-na tidak senang mendengar Tae-yoon disalahkan Dong-chan sehingga mereka bertengkar. Ketika Hae-na mendorong jatuh Dong-chan, Eui-joo menjadi marah dan memaki-maki Hae-na. Ketika Hae-na dan Eui-joo saling mencakar dan menjambak rambut, Tae-yoon muncul dan melihat pertengkaran tersebut.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Tae-yoon sadar bahwa ia salah paham atas Hae-na dan Dong-chan yang tertidur dalam kamar sama? Jangan lewatkan kisah mereka yang makin menarik dalam drama My Fair Lady hanya di Indosiar. Selamat menyaksikan.
Jung Il-woo dan Yoon Eun-hye
dalam Drama Seri My Fair Lady

THE GREAT QUEEN SEON DEOK SIAP MERAMAIKAN DEMAM SERIAL KOREA

THE GREAT QUEEN SEON DEOK
SIAP MERAMAIKAN DEMAM SERIAL KOREA

Berbeda dengan BBF atau Worlds Within yang bergaya kontemporer, Queen Seon Deok mengajak penonton kembali ke masa kekuasaan Dinasti Shilla, salah satu dinasti terbesar dalam sejarah Korea. Hmmm, kalau topiknya sudah mengusung sejarah, biasanya langsung terbayang konflik yang rumit dan panjang. Tapi jangan salah, konflik rumit ala kerajaan bisa jadi tontonan mengasyikkan asalkan disajikan menarik. Penonton Indonesia sudah terbiasa dengan tontonan berlatar sejarah. Buktinya, dua serial berlatar sejarah yang pernah tayang di sini, Putri Huan Zhu dan Jewel In The Palace alias Dae Jang Geum, mendapat respons baik. Bahkan, Putri Huan Zhu tayang dalam beberapa musim, mengikuti kisah novelnya yang sampai 3 jilid, tak kehilangan penggemar setia. Pun dengan Jewel in the Palace. Jadi, sama sekali tak mustahil QSD ikut meramaikan demam serial Korea di Indonesia.
RATING MENEMBUS ANGKA 42, JUMLAH EPISODE DIPERPANJANG
Kehadiran Queen Seon Deok (QSD) pastinya sudah dinanti-nantikan penggemar drama berlatar sejarah. Di Korea penayangan QSD milik stasiun televisi MBC di tengah maraknya drama kontemporer mampu menjadi ancaman dalam peta persaingan tayangan televisi Korea lho! QSDprime time, setiap Senin-Selasa jam 10 malam waktu Korea. Episode perdana yang tayang di Korea pada 25 Mei lalu beroleh rating 16. Setelah mencapai angka 23,3 pada episode ketiga, popularitas QSD terus melambung dengan bukti rating yang menembus angka 42, dan disebut-sebut sebagai “Drama Nasional”. Dahsyat, kan? Peluang sukses ini tentu makin bertambah seiring bergulirnya cerita per episode. Ini berarti Queen Seon Deok yang di Korea diputar premiere pada 25 Mei baru akan berakhir pada 22 Desember mendatang. mendominasi perolehan rating di jam tayang
SUKSES MESKI TAK MEMAKAI FORMULA DRAMA KONTEMPORER
BBF banyak dipuji karena berhasil menampilkan setting megah zaman modern. Tentu lebih mudah menyajikan gambaran lokasi dan bangunan modern di zaman modern. Sedangkan QSD berhasil memvisualisasikan kemegahan masa kerajaan yang telah berakhir ratusan tahun lalu. Ada kerajaan Shilla dengan interior dan eksteriornya yang berdiri megah, properti serta kostum zaman kerajaan yang indah, makeup yang konon menghabiskan waktu tiga jam untuk mendandani tokoh-tokoh sentral, juga berbagai lokasi spektakuler. Salah satu lokasi syuting paling dahsyat, padang pasir di wilayah Xinjiang, China. Sutradara Park Hong Gyung menyebutkan kesuksesan QSD didukung akting para pemain seperti Go Hyeon Jeong, Lee Yo Won, Eom Tae Woong, juga deretan artis lain. “Peningkatan rating Queen Seon Deok tak lain karena penampilan para pemain yang berakting cemerlang dan alur cerita yang berjalan cepat. Akting Go Hyeon Jeong menjadi perbincangan panas di berbagai situs internet. Penonton berkomentar Go memerankan karakter Mi Shil, yang berhasil memengaruhi pengontrol kekuasaan dinasti Shilla dengan kecantikan dan keanggunannya, dengan sangat sempurna. Penonton terutama sangat memuji penampilan Go dengan mata ekspresifnya yang sangat berpengaruh pada keseluruhan drama Queen Seon Deok,” kata sutradara Park. Dia menyebut, alur cerita QSD yang berjalan cepat membuat penonton tak mudah bosan. Setuju, kekuatan alur cerita dan konflik tajam memang salah satu daya tarik QSD. Tak seperti serial sejarah lain yang episode-episode awalnya habis digunakan untuk penjelasan panjang, QSD cenderung berjalan cepat.
Queen Seon Deok serial drama yang mewakili kaum feminis. Segala konflik di kerajaan berawal dan berpusat pada sosok wanita. Dalam masa pemerintahan dinasti Shilla, status dan kedudukan perempuan dalam masyarakat masih relatif tinggi. Perempuan pada periode ini memiliki pengaruh dalam pemerintahan, bahkan bisa menduduki jabatan sebagai penasihat, ratu, atau bupati. Di luar kerajaan, perempuan bisa menjadi kepala keluarga karena di Korea pada masa itu terdapat garis keturunan matrilineal di samping patrilineal. Model Konfusian, yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat dalam keluarga, tidak memiliki pengaruh besar di Korea sampai dengan abad ke-15. Gambaran nyata betapa seorang perempuan dapat memiliki pengaruh dan kekuasaan cukup kuat, terwujud pada tokoh Mi Shil, yang diperankan oleh aktris Go Hyeon Jeong. Mi Shil satu-satunya pejabat wanita di kerajaan yang memiliki pengaruh dan kedudukan amat kuat. Ia tak hanya piawai mengambil hati Raja Jinheung, tapi juga mempengaruhi para jenderal, pangeran, dan tentara Hwarang yang merupakan pasukan elite kepercayaan istana. Belum cukup puas dengan posisinya sebagai seseorang paling berpengaruh dan dekat dengan raja, ia berambisi menjadi penguasa tertinggi kerajaan. Bak dewa Ares yang gemar mengibarkn bendera perang, Mi Shil tak pernah ragu menyatakan perang terhadap siapapun yang menghalangi ambisinya. Berbagai cara dilakukan, termasuk mengubah isi surat wasiat Raja Jinheung, menikahi putera mahkota, berhubungan gelap dengan jenderal istana, hingga merencanakan serangkaian kudeta. Di sisi lain ada sosok Putri Deok Man, yang berhasil membawa kerajaan Shilla ke masa-masa keemasan. Di saat semua pria bertekuk lutut, semua raja diperdaya Mi Shil, Putri Deok Man yang kemudian mampu melawan kejahatan Mi Shil.

TOKOH-TOKOH PENTING DI QUEEN SEON DEOK

Mengenal Pemain The Great Queen SeonDeok



  • Lee Yo Won sebagai Putri Deok Man yang kemudian bergelar Ratu SeonDeok
    • Nam Ji Hyun sebagai Deok Man
  • Ko Hyun Jung sebagai Nyonya Mi Shil
    • UEE sebagai Mi Shil muda
  • Uhm Tae Woong sebagai Kim Yu Shin
    • Lee Hyun Woo sebagai Kim Yu Shin muda
  • Park Ye Jin sebagai Putri CheonMyeong
    • Shin Se Kyung sebagai Putri CheonMyeong muda (15th)
  • Yoo Seung Ho sebagai Kim Chun Chu (putra Putri CheonMyeong dengan Kim Yong Soo, ep34~)
  • Kim Nam Gil sebagai Bi Dam (putra Mi Shil dengan Raja Jinji, ep21~)
    • Park Ji Bin sebagai Bi Dam muda
  • Lee Seung Hyo sebagai Alcheon
    • Ho Hyo Hoon (ķ˜øķšØķ›ˆ) sebagai Alcheon muda
  • Jung Ho Bin sebagai Moon No (pimpinan ke-8 Hwarang Warriors)
  • Jo Min Ki sebagai Raja Jinpyeong (ayah Putri DeokMan dan Putri CheonMyeong)
    • Baek Jong Min sebagai Jinpyeong muda (pangeran)
      • Kang San sebagai Jinpyeong kanak-kanak
  • Yoon Yoo Sun sebagai Ratu Ma Ya (istri Raja Jinyeong)
    • Park Soo Jin sebagai Ma Ya muda
  • Seo Young Hee sebagai So Hwa
  • Im Ye Jin sebagai Nyonya Man Myeong (adik Jipyeong, ibu Kim Yu Shin)
  • Jung Sung Mo sebagai Kim Seo Hyun (suami Man Myeong; ayah Kim Yu Shin)
  • Park Jung Chul sebagai Kim Yong Soo (putra sulung Raja Jinji, suami Putri Cheonmyeong)
  • Do Yi Sung sebagai Kim Yong Choon (putra ke-2 Raja Jinji)
  • Shin Goo sebagai Eul Je
  • Lee Soon Jae sebagai Raja Jin Heung (ep1)
  • Im Ho sebagai Raja Jinji (ep1)
  • Jung Woong In sebagai Mi Saeng (adik laki-laki Mi Shil, pimpinan ke-10 Hwarang Warriors)
  • Dok Go Young Jae sebagai Se Jong (suami Mi Shil, pimpinan ke- 6 Hwarang Warriors)
  • Jun Noh Min sebagai Seol Won (Mi Shil’s lover; pimpinan ke-7 Hwarang Warriors)
  • Kim Jung Hyun sebagai Ha Jong (putra Mi Shil dengan Se Jong, pimpinan ke-11 Hwarang Warriors)
  • Baek Do Bin sebagai Bo Jong (putra Mi Shil dengan Seol Won)
    • Kwak Jung Wook sebagai Bo Jong muda
  • Song Ok Sook sebagai Seo Ri
  • Ahn Kil Kang sebagai Chil Sook
  • Lee Moon Shik sebagai Jook Bang
  • Ryu Dam sebagai Go Do
  • Kang Sung Pil sebagai San Tak
  • Joo Sang Wook sebagai Wol Ya
  • Jung Ho Geun sebagai Seol Ji
  • Jun Young Bin sebagai Gok Sa Heun
    • Jung Hyung Min (ģ •ķ˜•ėƼ) sebagai Gok Sa Heun muda
  • Park Young Seo sebagai Dae Pung
    • Lee Suk Min (ģ“ģ„ėƼ) sebagai Dae Pung muda
  • Go Yoon Hoo sebagai Ho Jae (pimpinan ke-14 Hwarang Warriors)
  • Hong Kyung In sebagai Seok Pum
    • No Young Haksebagai Seok Pum muda
  • Kang Ji Hoo sebagai Im Jong
    • Kim Suk sebagai Im Jong muda
  • Suh Dong Won sebagai Deok Chung
    • Lee Do Hyun sebagai Deok Chung muda
  • Jang Hee Woong sebagai Bakui
    • Seo Sang Won sebagai Bakui muda
  • Lee Sang Hyun sebagai Pil Tan
    • Kim Tae Jin (ź¹€ķƒœģ§„) sebagai Pil Tan muda
  • Kim Dong Hee sebagai Wang Yoon
    • Choi Woo Sung (ģµœģš°ģ„±) sebagai Wang Yoon muda
  • Ryu Sang Wook sebagai Dae Nam Bo
    • Kim Sang Bin (ź¹€ģƒė¹ˆ) sebagai Dae Nam Bo muda
  • Kim Dong Soo sebagai Hyeop Seong
  • Moon Ji Yoon sebagai Si Yeol
    • Shin Tae Hoon (ģ‹ ķƒœķ›ˆ) sebagai Si Yeol muda
  • Choi Sung Jo sebagai Seon Yeol
    • Oh Eun Suk (ģ˜¤ģ€ģ„) sebagai Seon Yeol muda
  • Jung Hye Sun sebagai Nyonya Man Ho (ibu Jinpyeong dan Man Myeong)
  • Park Eun Bin sebagai Bo Rang (putri Bo Jong; istri Kim Chun Chu)
  • Qri (ķė¦¬) sebagai Young Mo (putri Ha Jong; istri Kim Yoo Shin)
  • Park Jae Jung sebagai Sa Da Ham (cinta pertama Mi Shil; cameo, ep13)
  • Mametkulovs Mansur sebagai Tuan Cartan
Deok Man
PUTRI DEOK MAN/RATU SEON DEOK (LEE YO WON)
Mi Shil
MI SHIL (GO HYEON JEONG)
Jenderai Kepercayaan Ratu SeonDeok
KIM YU SHIN (EOM TAE WOONG)
Putri Cheonmyeong

PUTRI CHEONMYEONG (PARK YE JIN)
Bi Dam
BI DAM (KIM NAM GIL)
Yu Seung-ho Pemeran Pangeran Kim Chunchu

sinopsis ThE GrEat QueEn SeonDeok Episode 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 30

Tayang Selasa, 22 Desember 2009 pukul 17:00 WIB di Indosiar
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83548/the-great-queen-seon-deok-episode-30 [Edisi online: Selasa, 22 Desember 2009] — Membandingkan harapan dan kenyataan, Mishil menyebut kalau apa yang diimpikan Putri Deokman tidak akan pernah tercapai.
Setelah menyampaikan isi pikiran masing-masing, Putri Deokman (Lee Yo-won) dan Mishil (Go Hyeon-jeong) berpisah dengan pikiran masing-masing. Diam-diam, Mishil merasa kalau kedewasaan Putri Deokman bertambah dengan cepat dalam waktu yang singkat.
Niat Putri Deokman tidak hanya ditentang oleh kubu Mishil melainkan juga oleh orang-orang yang mendukungnya, Alcheon (Lee Seung-hyo) bahkan mendesaknya untuk mempertahankan status sebagai Gadis yang Dipilih Langit. Namun, Putri Deokman punya pikiran sendiri : ia menganggap status tersebut kelak hanya akan digunakan untuk kepentingan politik salah satu pihak.
Saat bicara berdua dengan Yushin (Uhm Tae-woong), Putri Deokman menceritakan pertemuan dengan Mishil yang telah membuka wawasan baru bagi dirinya. Sementara itu di kediamannya, Mishil terus menyalahkan keputusan Deokman didepan Seolwon (Jun Noh-min).
Namun, sang jendral bisa melihat ada hal lain yang membuat resah sang pemegang segel kerajaan. Rupanya meski bermusuhan, Mishil sangat iri dengan sejumlah kelebihan Deokman yang tidak dimilikinya mulai dari ideologi, usia yang masih muda, hingga darah songgeol (keturunan raja).
Untuk hal terakhir, Mishil mengucapkannya sambil menahan air mata yang nyaris jatuh. Bahkan, Mishil mengakui bahwa ucapan Putri Deokman membuatnya sangat terharu dan seandainya sang putri bukan putri kembar raja, bukan tidak mungkin ia sendiri yang bakal membesarkan gadis itu.
Di sejumlah penjuru kota, pengumuman soal pengangkatan Putri Deokman membuat rakyat bersuka cita dan secara tidak sengaja dilihat oleh Munno (Jung Ho-bin). Ingatannya langsung melayang ke 20 tahun silam, dan belakangan Munno sangat kaget saat Bidam (Kim Nam-gil) memberitahu kalau putri yang dimaksud adalah Deokman, nangdo yang pernah diselamatkan sang murid beberapa waktu sebelumnya.
Tanpa banyak pertentangan, rapat menteri kabinet alias hwabaek memutuskan setuju untuk pembangunan menara observasi alias chomseongdae. Rupanya Mishil punya rencana sendiri, ia ingin Putri Deokman menghadapi konsekuensi dari tindakannya yang dianggap gegabah.
Ketika malam tiba, Putri Deokman didatangi Bidam. Setelah berbincang-bincang soal perseteruan dengan Mishil, Bidam menyampaikan niatnya untuk bisa melayani sang putri. Sambil berlutut, Bidam menyatakan kesetiaannya. Gembira karena berhasil menjalankan niatnya, pemuda itu mendadak diserang oleh seseorang yang tidak dikenal.
Rupanya orang tersebut adalah Chilseok (Ahn Kil-kang), yang mendapat tugas khusus dari Seolwon. Kecurigaan sang jendral terbukti : Bidam memiliki hubungan dengan Munno karena sejumlah jurus khas yang tidak bisa dipungkiri lagi kehebatannya.
Putri Deokman benar-benar serius menjalankan tugasnya dan tak henti belajar, dengan cermat ia meminta Yushin untuk menempatkan Wolya (Joo Sang-wook) dan Seolji (Jung Ho-geun) di Seorabol sebagai bagian dari usaha pengintegrasian bangsa Gaya dengan kerajaan Shilla.
Di kediamannya, Mishil memutuskan kalau dirinya tidak lagi membutuhkan sosok Sohwa (Seo Young-hee), yang tengah terbaring tidak sadarkan diri di sebuah tempat terpencil. Perintah tersebut, yang tengah dibicarakan oleh Bakui (Jang Hee-woong) dan Deokchung (Suh Dong-won), secara tidak sengaja terdengar oleh Sohwa yang ingatannya telah pulih.
Berhasil melarikan diri, Sohwa melihat pengumuman tentang Putri Deokman yang bakal meresmikan pembangunan chomseongdae dan memutuskan untuk datang ke tempat itu. Di saat yang sama, para hwarang bawahan Mishil sudah mengetahui kalau mantan dayang istana tersebut sudah kabur, dan langsung melakukan pengejaran.
Dengan suara keras, Sohwa memanggil-manggil nama Deokman. Namun sebelum sempat terlihat, ia langsung kabur begitu melihat kemunculan Chilseok. Di tengah hutan, Sohwa diciduk oleh Bakui dan Deokchung yang berniat membunuh sang dayang.
Sebelum niat tersebut terjadi, seorang pria bertopi menghentikan aksi keduanya. Hanya dengan menggunakan ranting, pria tersebut mampu menaklukkan Bakui dan Deokchung. Sohwa sangat kaget saat tahu siapa yang menolongnya, namun belakangan terjadi pertempuran kedua antara pria tersebut dengan Chilseok, yang sangat kaget saat tahu pria tersebut adalah Munno.
Kesempatan itu digunakan Sohwa untuk melarikan diri. Di saat yang sama, Putri Deokman menghentikan rombongan karena samar-samar mendengar suara yang sangat dikenalnya. Tak berapa lama, suara tersebut kembali terdengar dari arah belakang.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 31

Tayang Rabu, 23 Desember 2009 pukul 17:00 WIB di Indosiar
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83558/the-great-queen-seon-deok-episode-31 [Edisi online: Rabu, 23 Desember 2009] — Dari kejauhan, Sohwa menatap trenyuh Putri Deokman yang tengah seperti orang linglung, dan langsung memanggil namanya.
Mata Putri Deokman (Lee Yo-won) membelalak begitu melihat sosok yang sudah begitu dikenalnya, ia langsung berlari mendekati Sohwa (Seo Young-hee) kemudian memeluknya sambil menangis seperti anak kecil.
Setelah saling bercerita tentang pengalaman masing-masing setelah kejadian di padang pasir, Putri Deokman dan Sohwa melepas kerinduan. Namun sayang, kali ini mereka tidak bisa seperti ibu dan anak karena status Deokman sebagai putri raja.
Di kediamannya, Mishil sangat kaget saat tahu Sohwa akhirnya berhasil bertemu dengan Putri Deokman. Pukulan semakin dalam saat ia diberitahu Chilseok (Ahn Kil-kang) kalau orang yang telah membantu Sohwa meloloskan diri adalah Munno (Jung Ho-bin). Oleh Seolwon (Jun Noh-min), diusulkan supaya Chilseok menjadi ketua hwarang alias wonsanghwa yang baru. Tujuannya cuma satu : menggalang kekuatan kubu Mishil.
Sementara itu, orang yang bakal ditawari tengah termenung dikamar membayangkan ekspresi Sohwa yang begitu ketakutan saat melihat dirinya. Saat ditawari Mishil, Chilseok menyebut perlu waktu untuk berpikir. Pertemuan dengan Sohwa membuat Chilseok yakin tidak ada tempat bagi dirinya di sisi wanita itu, ia memutuskan untuk menyetujui permintaan Mishil.
Hati Chilseok teriris saat menyadari kalau di sisi Mishil adalah satu-satunya tempat dimana dirinya harus berada. Ketika berjalan keluar, pria itu terkejut oleh kehadiran Sohwa yang tiba-tiba memanggilnya. Di pinggir kolam, keduanya sadar bahwa setelah hari itu, posisi keduanya ada di kubu yang berseberangan.
Ketika persiapan acara pelantikan ketua hwarang alias pungwolju tengah dilangsungkan, terjadi keributan di pintu masuk ketika seorang pria setengah baya berusaha memaksa masuk. Saat berusaha mencegah, keributan malah terjadi setelah Jukbang (Lee Moon-shik) dan Godo (Ryu Dam) terpental.
Di dalam balai pertemuan pertempuran tidak bisa dihindari, tanpa kesulitan pria tersebut mampu menaklukkan para hwarang termasuk para pentolannya. Bahkan, para petarung seperti Alcheon (Lee Seung-hyo) dan  Seokpum (Hong Kyung-in) bukan tandingan. Begitu masuk ke lokasi, rombongan Putri Deokman terkejut melihat para hwarang andalan istana terkapar sementara seorang pria berdiri dengan gagahnya.
Begitu melihat, Deokman sadar kalau pria itu adalah guru Bidam. Yang wajahnya pucat adalah Mishil, sementara para hwarang langsung terkejut saat mengetahui pria yang baru saja menaklukkan mereka adalah Munno. Sambil menunjuk kursinya yang kosong, Munno menyebut kalau kehadirannya adalah untuk menghadiri pelantikan wonsanghwa.
Namun, Mishil sadar kalau kehadiran Munno tidak semata-mata demi acara rutin para hwarang. Saat bicara empat mata di kediamannya, Mishil mengingatkan kalau berkat dirinyalah Munno, yang merupakan anak putri bangsa Gaya, bisa masuk ke jajaran bangsawan Shilla.
Dengan wajah tenang, Munno kembali membeberkan sejumlah kejadian yang membuatnya memutuskan kembali ke istana. Ucapan Munno, yang mengaku bakal mengawasi turnamen hwarang, membuat Mishil bagai tersambar petir. Sementara itu di tempat lain, Putri Deokman terkejut saat mendapat kabar Munno tengah berdiskusi dengan Mishil.
Ingatan Sohwa kembali ke 20 tahun sebelumnya, ia ingat betul kalau Munno pernah berniat menjodohkan Deokman yang masih bayi dengan Bidam muridnya. Dari situ terungkap, Bidam ternyata adalah anak Mishil dari Raja Jinji. Dengan hati-hati, Sohwa berusaha mencari tahu tentang karakter Bidam dari Putri Deokman.
Berkat saran Seolwon, Mishil akhirnya setuju kalau kompetisi untuk menentukan siapa pungwolju alias kepala para hwarang diawasi oleh Munno. Apalagi, Seolwon menyebut yakin bahwa putranya Bojong (Baek Do-bin) tidak akan menemui kesulitan untuk merebut posisi itu.
Di pertemuan pertamanya dengan Munno, Putri Deokman sudah dikejutkan oleh ketidaksetujuan sang penasehat (gukseon) akan niatnya untuk menggantikan sang ayah. Selain menyebut Putri Deokman tidak akan bisa meraih semuanya sendirian, Munno juga memintanya untuk membuktikan diri kalau sang putri lebih baik dari Mishil.
Dari kediaman Putri Deokman, Munno secara tidak sengaja bertemu dengan Sohwa. Keduanya terlibat pembicaraan serius, Sohwa menyebut tidak setuju dengan rencana Munno untuk menjodohkan Putri Deokman dengan Bidam. Obrolan tersebut terdengar oleh Bidam, yang langsung teringat dengan kejadian di masa silam saat dirinya yang masih kecil membantai sekelompok orang dan langsung membuat sang guru berubah sikap.
Di hari kompetisi penentuan pungwolju, masing-masing pimpinan klan hwarang menghadiri rapat yang dihadiri oleh Putri Deokman, Mishil, Munno, dan Chilseok. Berbeda dengan biasa, kali ini pertarungan untuk menentukan siapa yang terbaik menjadi bagian terakhir dari kompetisi.
Pada ronde pertama, Munno ternyata mengetes kejelian para pimpinan klan hwarang. Saat ditanya, tidak ada satupun yang menjawab kecuali Bojong, yang dengan rinci mampu menjelaskan sejumlah atribut yang tidak biasa dikenakan hwarang yang menjaga di pintu masuk. Wajah Putri Deokman langsung berubah, ia sadar kubu Mishil telah memenangkan ronde pertama kompetisi.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 32

Tayang Kamis, 24 Desember 2009 pukul 17:00 WIB di Indosiar
Untuk ronde pertama ujian demi menentukan pungwolju, Munno sengaja mengetes ketelitian para kontestan dalam mengamati situasi sekeliling.
Dengan lancar, Bojong (Baek Do-bin) mampu menjawab pertanyaan Munno (Jung Ho-bin) seputar pentingnya bagi seorang komandan untuk mengamati situasi sekelilingnya baik dalam keadaan normal maupun perang. Tanpa ragu-ragu, Munno menyebut pemenang ronde pertama adalah Bojong.
Di kediamannya, Mishil (Go Hyeon-jeong) tersenyum gembira karena sadar Munno telah menerapkan apa yang pernah diajarkan oleh mendiang Raja Jinheung : jangan pernah memusatkan perhatian hanya pada satu hal melainkan pada keseluruhan.
Tugas kedua dari Munno terhadap para kontestan sukses membuat wajah Mishil berubah : dalam waktu tiga hari, mereka harus menemukan tiga makna dibalik nama Shilla yang juga merupakan definisi dari hwarang. Masing-masing kubu berusaha menginterpretasikan berdasarkan apa yang sudah diketahui selama ini.
Namun, belum ada yang bisa menemukan makna ketiga dari nama Shilla. Tiba-tiba, Putri Deokman (Lee Yo-won) teringat dengan pembicaraan terakhirnya bersama Munno, dan mulai curiga kalau topik tersebut berkaitan dengan tugas kedua yang diberikan sang penasehat hwarang.
Dengan wajah geram, Mishil meyakini bahwa tidak ada satu pihakpun yang bisa menjawab dan memerintahkan kubunya untuk tidak berusaha mencari tahu jawaban pertanyaan Munno. Sudah tentu hal ini membuat para bawahannya heran, satu-satunya yang langsung mengiyakan adalah Sejong (Dok Go-young).
Rupanya semua berkaitan dengan Raja Jinheung (Lee Soon-jae), yang di masa pemerintahannya menyuruh Geochilbu untuk menuliskan makna ketiga dari nama Shilla ke dalam buku sejarah kerajaan Guksa. Namun begitu memasuki masa pemerintahan Raja Jinji (Im Ho), bagian yang memuat definisi ketiga tersebut diganti sementara tulisan aslinya dibakar.
Kejadian tersebut kontan menyulut kemarahan para bangsawan. Diam-diam dibelakang layar terjadi kesepakatan untuk menggulingkan Raja Jinji, mereka mulai bergerak dengan mendekati Mishil. Setelah Munno menyatakan tidak akan ikut campur, Mishil dan para bangsawan mulai bergerak.
Meski sukses, Geochilbu kuatir dengan gerak-gerik Mishil. Ketakutannya terbukti ketika bicara empat mata dengan sang pemegang segel kerajaan, yang menyebut berambisi menjadi ratu untuk memenuhi ambisi Raja Jinheung. Dengan tegas, Geochilbu menentang rencana Mishil. Namun setelah mengutus Munno untuk menyerahkan surat pada Raja Jinpyeong muda (Baek Jong-min), Geochilbu meninggal tanpa diketahui penyebabnya.
Di perpustakaan kerajaan, Yushin (Uhm Tae-woong) dan Alcheon (Lee Seung-hyo) yang berniat mencari tahu soal makna ketiga Shilla kalah cepat dari Bojong (Baek Do-bin) dan Seokpum (Hong Kyung-in). Namun tiba-tiba Seolwon (Jun Noh-min) muncul, dan memerintahkan keduanya untuk tidak lagi meneruskan pencarian.
Di perpustakaan, Yushin menyadari bahwa salah satu buku sejarah Guksa ternyata memiliki segel yang berbeda. Kecurigaan tersebut disampaikan pada Putri Deokman, yang kemudian menanyakannya pada Raja Jinpyeong (Jo Min-ki). Dari situ baru ketahuan bahwa setelah perpustakaan kerajaan dirusak Raja Jinji, Sejong-lah yang ditugaskan menulis ulang bagian yang hilang.
Satu-satunya petunjuk adalah mencari tahu siapa Geochilbu, pejabat yang ternyata memiliki banyak prestasi. Dari penuturan Yushin, Putri Deokman mulai yakin bahwa Mishil telah mengetahui jawaban dari pertanyaan Munno namun tidak ingin ada satu pun yang tahu. Penyelidikan dilanjutkan ke biara Heungnyun, tempat dimana Geochilbu pertama kali merampungkan kitab sejarah Guksa.
Seperti yang sudah ditebak, Putri Deokman berusaha menelusuri peninggalan Geochilbu di di biara Heungnyun namun tidak menemukan petunjuk apa-apa. Saat mengunjungi ibunya Putri Manmyeong (Im Ye-jin), Yushin melihat patung peninggalan Geochilbu dan tiba-tiba teringat sesuatu.
Dengan cepat Yushin berlari kembali ke biara Heungnyun, dimana Putri Deokman ternyata juga telah menemukan petunjuk. Keduanya terkejut saat tahu petunjuk tersebut ternyata berkaitan dengan sebuah benda yang telah lama dimiliki Putri Deokman.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 33

Tayang Jumat, 25 Desember 2009 pukul 17:00 WIB di Indosiar
Petunjuk yang ditinggalkan oleh Geochilbu ternyata berkaitan dengan belati kecil peninggalan Raja Jinheung.
Setelah batas waktu tiga hari habis, para hwarang kembali berkumpul dan Munno (Jung Ho-bin) mengulangi pertanyaannya mengenai makna ketiga dari nama Shilla. Melihat semuanya terdiam, Mishil (Go Hyeon-jeong) dengan penuh kemenangan menyebut kalau ronde tersebut berakhir imbang.
Tiba-tiba Yushin (Uhm Tae-woong) angkat bicara dengan dengan terperinci menjelaskan makna ketiga Shilla. Mata Munno langsung berbinar-binar, namun ia harus menahan kecewa ketika Yushin menyebut belum bisa menjelaskan artinya secara detil. Dengan suara mantap, Munno menetapkan Yushin sebagai pemenang ronde kedua.
Mishil tidak mudah dibohongi, ia sadar kalau Putri Deokman (Lee Yo-won) dan Yushin sudah tahu apa arti makna ketiga nama Shilla. Ketika berdiskusi dengan Munno, Putri Deokman dengan tepat mampu menebak alasan kenapa sang penasehat menentangnya menjadi pemimpin Shilla : sebagai wanita, Putri Deokman dianggap tidak akan mampu memenuhi cita-cita pendiri Shilla.
Keinginan untuk memenuhi para pendahulu Shilla juga dirasakan oleh Yushin. Saat berdiskusi dengan ayahnya Kim Seohyeon (Ju Sung-mo), Yushin menyebut bahwa untuk memenuhi cita-cita tersebut, keinginan bangsa Gaya untuk menjadikannya sebagai raja harus dilepas demi mengejar cita-cita yang lebih besar : mempersatukan tiga kerajaan.
Perdebatan antara Putri Deokman dan Munno makin sengit, apalagi ketika sang penasehat secara tersirat menyatakan bahwa secara kemampuan, Mishil lebih pantas jadi pemimpin. Namun dengan mantap Putri Deokman menyebut bahwa Mishil sama sekali tidak pantas, karena ia tidak pernah punya cita-cita untuk memenuhi impian para pendahulu Shilla.
Mendengar ucapan Putri Deokman, ingatan Bidam (Kim Nam-gil) langsung melayang ke masa lalu, dimana Munno telah menyiapkan peta geografi Goguryeo dan Baekje. Namun, sebuah kejadian membuat peta tersebut sempat jatuh ke tangan kelompok penjahat, dan pada akhirnya mengubah hubungan Munno dan Bidam selamanya.
Untuk memastikan kalau peta geografi yang pernah diperjuangkan mati-matian masih ada ditempatnya, Bidam mengunjungi biara empat peta tersebut disimpan. Tidak sengaja menemukan sebuah surat bertuliskan nama Hyeonjong, Bidam terkejut saat tahu tanggal kelahiran Hyeonjong sama persis dengannya.
Mishil kembali melakukan langkah yang mengejutkan, ia mengunjungi Yushin yang tengah berlatih keras sambil menyatakan harapannya supaya sang hwarang berusaha keras memenangkan duel melawan Bojong (Baek Do-bin) yang notabene adalah putranya sendiri.
Demi menyelidiki asal-usulnya, Bidam meminta ijin pada Putri Deokman untuk masuk ke perpustakaan istana. Aksinya terlihat oleh Seolwon (Jun Noh-min), yang terkejut saat tahu apa yang telah dibaca pria itu. Saat berjalan keluar, Bidam berpapasan dengan Mishil.
Pembicaraan antara keduanya tidak bisa dihindari, wajah Mishil sempat berubah saat Bidam menceritakan kalau Munno pernah mengatakan dirinya mirip dengan wanita itu. Sebelum berpisah, Mishil memberikan satu nasehat kecil, yang membuatnya merasa semakin ada ikatan dengan Bidam.
Begitu sampai ke kediamannya, Bidam dimarahi habis-habisan oleh Munno karena lancang membuka-buka peta Tiga Kerajaan. Tidak tahan lagi mendapat perlakuan tidak adil, Bidam mencurahkan isi hatinya yang merasa diacuhkan Munno sejak tragedi dimana dirinya yang masih kecil membantai para perampok yang sempat mencuri peta Tiga Kerajaan.
Kejadian tersebut membuat Bidam semakin terluka, ia menemui Putri Deokman sambil berjanji bakal membuat Yushin sebagai pungwolju alias kepala divisi hwarang. Untuk itu, Bidam nekat mendatangi balai pertemuan dan didepan semua orang menyebut ingin bergabung di ronde ketiga kompetisi yang ditetapkan Munno : duel antara para hwarang.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 34

Tayang Senin, 28 Desember 2009 pukul 17:00 WIB di Indosiar
Kemunculan Bidam di arena seleksi akhir pemilihan pungwolju membuat semua pihak yang hadir terkejut.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83633/the-great-queen-seon-deok-episode-34 [Edisi online: Senin, 28 Desember 2009] — Ucapan Bidam (Kim Nam-gil) yang mengaku sebagai murid Munno (Jung Ho-bin) membuat semuanya terkejut, karena itu berarti dirinya berhak tampil di kompetisi. Namun sebagai pemimpin acara, pungwolju sebelumnya Hojae (Go Yoon-hoo) menyebut bahwa jumlah peserta sudah tidak bisa ditambah lagi.
Namun, dengan sengaja Bidam memprovokasi peserta hingga salah seorang diantaranya Seonggo menghunus pedang. Belum sempat bertindak apa-apa, hwarang tersebut ambruk dan mengalami cedera sehingga tidak bisa ikut berkompetisi. Kemunculan Munno, yang menahan geram, untuk mengkonfirmasi ucapan Bidam akhirnya membuat pria itu berhak turun di kompetisi.
Dengan gayanya yang kocak, Bidam mulai memprovokasi para pentolan hwarang yang ikut bertarung Bakui (Jang Hee-woong) dan Deokchung (Suh Dong-won). Bahkan dengan nekat Bidam masuk ke dalam kemah Bojong (Baek Do-bin) dan Seokpum (Hong Kyung-in), hwarang yang bakal menjadi lawan pertamanya.
Aksi Bidam yang melancarkan perang urat syaraf ke semua pihak secara tidak sengaja terlihat oleh Putri Deokman (Lee Yo-won), yang langsung menegurnya. Saat bicara serius, Bidam mengaku bahwa apa yang dilakukannya adalah demi memastikan Yushin (Uhm Tae-woong) tampil sebagai pemenang.
Seperti yang sudah diduga, para peserta unggulan seperti Yushin, Bidam, Alcheon (Lee Seung-hyo), dan Bojong tidak kesulitan menghadapi lawan-lawan mereka. Di istana, krisis terbaru dialami oleh Raja Jinpyeong, yang sangat kaget saat tahu kalau Kim Chunchu (Yoo Seung-ho) bakal tiba di Seorabol dengan kawalan orang kepercayaan Mishil.
Berita kalau Chunchu yang adalah anak mendiang Putri Cheonmyeong bakal tiba di ibukota membuat gembira Sejong (Dok Go-young), namun wajahnya berubah saat tahu perjalanan terhambat karena satu hal : Chunchu harus ditandu karena tidak bisa menunggang kuda, kemampuan yang di masa itu wajib dimiliki seorang pria.
Penuturan tersebut membuat Misaeng (Jung Woong-in) tertawa terbahak-bahak, namun tatapan Sejong dan Hajong (Kim Jung-hyun) membuatnya tersadar akan satu hal : dirinya sama seperti Chunchu. Dengan sedikit gelagapan, Misaeng menyebut bahwa meski tidak bisa menunggang kuda, ia memiliki kemampuan lain yang bisa menutupi kelemahan tersebut.
Sifat Chunchu yang sulit diatur membuat rombongan kerajaan yang dipimpin oleh Daenambo (Ryu Sang-wook), hwarang yang bertanggung jawab atas kematian sang ibu, kerepotan. Bahkan kalau saja tidak mengingat bahwa Chunchu adalah keturunan raja, Daenambo nyaris saja menghajar pemuda itu.
Tidak kehabisan akal, Daenambo berusaha mengajari Chunchu cara menunggang kuda. Sempat gembira saat sang majikan mau menurut, Daenambo kembali dibuat kesal karena Chunchu mengaku sudah lelah meski baru saja hendak menaiki kuda. Penderitaan Daenambo semakin lengkap ketika Chunchu meminta supaya dicarikan penginapan untuk beristirahat.
Menjelang partai semifinal, para kontestan yang terdiri dari Yushin, Alcheon, dan Bojong sibuk mempersiapkan diri meski tubuh mereka lebam. Satu-satunya yang paling santai adalah Bidam, yang malah asyik tidur. Partai pertama mempertemukan Yushin dan Alcheon, yang berakhir dengan kemenangan Yushin.
Partai kedua tidak kalah seru, Bojong harus berhadapan dengan Bidam yang kemampuannya tidak boleh diremehkan. Mendapat bocoran soal kelemahan sang lawan, Bojong sengaja menyerang kaki kiri Bidam yang terluka. Sempat diatas angin, siapa sangka Bojong berhasil dikalahkan oleh Bidam yang menggunakan jurus rahasia yang dipelajarinya diam-diam dari Munno.
Wajah Munno langsung berubah saat melihat Bidam bisa mempelajari jurus andalannya, tanpa ragu Hojae mengumumkan Bidam sebagai pemenang. Namun siasat Bidam masih belum selesai, ia meminta supaya pertandingan melawan Yushin langsung digelar di hari itu.
Pertarungan keduanya berlangsung setelah matahari terbenam, baik Yushin maupun Bidam sempat mengambil ancang-ancang cukup lama sebelum memulai pertarungan. Sayangnya, Bidam sengaja mengalah sehingga pertarungan berlangsung berat sebelah.
Aksi tersebut terlihat oleh Chilseok (Ahn Kil-kang), yang langsung bicara dengan nada keras kalau pertarungan tersebut dipenuhi kecurangan. Ditengah kemelut tersebut, tiba-tiba muncul seorang pria yang sudah tidak asing lagi ditengah-tengah hwarang.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 35

Tayang Selasa, 29 Desember 2009 pukul 17:00 WIB di Indosiar
Dituding berbuat curang dengan sengaja mengalah, Bidam berusaha berkelit.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83640/the-great-queen-seon-deok-episode-35 [Edisi online: Selasa, 29 Desember 2009] — Sebagai orang yang berhak memberi keputusan, Munno (Jung Ho-bin) membenarkan Chilseok (Ahn Kil-kang) kalau pertandingan berlangsung curang. Sebagai konsekuensinya, ronde terakhir dianggap tidak ada dan keputusan akan diambil bersama komite yang terdiri dari Hojae (Go Yoon-hoo), Mishil (Go Hyeon-jeong), dan Putri Deokman (Lee Yo-won).
Di dalam ruang rapat, perdebatan berlangsung sengit antara Putri Deokman dan Mishil. Chilseok akhirnya mengajukan usul : Yushin (Uhm Tae-woong) sebagai finalis harus menghadapinya dan bila bisa menahan 10 pukulan, maka hwarang itu dianggap sebagai pemenang.
Keputusan tersebut kontan membuat kubu pendukung Yushin pucat, sementara kubu Mishil pimpinan Seokpum (Hong Kyung-in) tersenyum senang. Dengan tubuh penuh memar, Yushin yang memegang pedang kayu dengan tangan gemetar langsung ambruk begitu mendapat serangan pertama dari Chilseok.
Namun bukan Yushin namanya kalau menyerah begitu saja, ia berusaha bangun meski dengan susah-payah. Hal itu terjadi berulang kali walau secara fisik sudah tidak memungkinkan bagi pimpinan klan Kembang Naga itu untuk bertahan. Melihat kegigihan sang bawahan, air mata Putri Deokman dan mereka yang hadir mengalir.
Teriakan pemberi semangat berkumandang yang dimulai dari klan Kembang Naga hingga terakhir Bojong (Baek Do-bin), yang notabene adalah musuh bebuyutan Yushin, ikut bersuara. Dengan sisa tenaga terakhir, Yushin akhirnya ambruk begitu pukulan kesepuluh Chilseok dilontarkan.
Siapa sangka sebelum pingsan, Yushin sempat memasukkan sebuah pukulan telak. Dengan jiwa ksatria, Chilseok mengakui kekalahannya. Pengakuan tersebut langsung disambut oleh sorak-sorai para hwarang termasuk Bojong.
Di Seorabol, Jukbang (Lee Moon-shik) yang tidak sadar dengan siapa dirinya berhadapan terus berusaha memberi pengertian pada Chunchu (Yoo Seung-ho) tentang situasi politik Shilla terutama tentang kubu-kubu yang ada di istana.
Di kediamannya, Munno telah ditunggu oleh Bidam yang terus berlutut. Mengira kalau dirinya bakal diasingkan, Bidam terperangah ketika gurunya malah bersikap sabar sambil mengatakan kalau masih banyak yang harus dipelajari oleh sang murid selain sekedar menang-kalah.
Sikap sang guru membuat Bidam bingung, namun suasana hatinya yang mulai tenang semakin kacau begitu bertemu Mishil yang langsung menyindir perbuatan pemuda itu. Mengunjungi kediaman Yushin untuk meminta maaf langsung pada Putri Deokman, wajah Bidam langsung muram begitu melihat betapa besarnya perhatian sang putri pada bawahannya tersebut.
Memanfaatkan keluguan Jukbang dan penduduk desa, Chunchu mulai bisa mengira-ngira apa saja yang telah terjadi di Seorabol. Kehadirannya sendiri belum terlacak siapapun, bahkan tak kurang dari kubu Mishil disibukkan oleh pencarian sang pangeran.
Yang menarik, Chunchu sendiri ternyata sudah tahu Daenambo (Ryu Sang-wook)-lah orang yang paling bertanggung jawab atas kematian ibunya. Begitu melihat kehadiran Daenambo, emosi Alcheon langsung meledak, keduanya nyaris saja terlibat perkelahian di tengah kota.
Namun sebelum semuanya terjadi, Chunchu muncul dan menyebut kalau dirinya sudah memaafkan Daenambo. Kemunculan Chunchu sontak langsung membuat penghuni istana gempar, terutama Putri Deokman yang sudah tidak sabar lagi melihat putra dari sang kakak.
Siapa sangka, Chunchu bersikap dingin dan secara terang-terangan menyatakan tidak butuh perhatian Putri Deokman. Dengan senyum penuh misteri, Chunchu secara tersirat menyatakan maksud dibalik kedatangannya kembali ke kerajaan Shilla.
Langkah pertama yang diambil sang pangeran sangat mengejutkan. Menolak pengawalan Alcheon, Chunchu malah lebih memilih didampingi Daenambo dan tidak menolak ketika Misaeng (Jung Woong-in) menyatakan siap menemani pemuda itu berkeliling Seorabol.
Setelah kondisinya pulih, Yushin dipanggil menghadap dewan pimpinan hwarang untuk secara resmi ditunjuk sebagai pungwolju. Siapa sangka, disana kubu Mishil yang diwakili oleh Seolwon (Jun Noh-min) mengeluarkan kartu as mereka yang langsung membuat Yushin terdiam.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 36

Tayang Rabu, 30 Desember 2009 pukul 17:00 WIB di Indosiar
Di depan rapat, Seolwon langsung menyinggung masalah pengungsi Gaya yang belakangan diketahui berada di tanah milik keluarga Yushin.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83660/the-great-queen-seon-deok-episode-36 [Edisi online: Rabu, 30 Desember 2009] — Yushin (Uhm Tae-woong) tidak berkutik ketika Seolwon (Jun Noh-min) menuding kalau gerakan separatis Bokyahwe telah kembali dimulai. Tudingan tersebut membuat Yushin tidak tahan lagi, namun ucapan sang hwarang malah membuat posisinya makin terpojok.
Saat bicara empat mata, Putri Deokman (Lee Yo-won) langsung membentak Mishil (Go Hyeon-jeong) dengan menyebut apa yang dilakukan kubu wanita itu terhadap Yushin adalah konspirasi terselubung. Mishil langsung tersenyum penuh kemenangan, dan langsung mengutarakan bahwa biarpun sang putri begitu mempercayai Yushin, namun asal-usulnya sebagai keturunan bangsa Gaya tidak bisa dilupakan begitu saja.
Begitu diberitahu kalau muncul keberatan yang diajukan kubu Mishil, Kim Seohyeon (Ju Sung-mo) memutuskan untuk menemui Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) demi menyampaikan isi hatinya. Ia tidak sadar bahwa diantara anak buah kepercayaannya, ada mata-mata Mishil.
Tidak cuma dipusingkan oleh masalah Yushin, kubu istana juga dibuat kebingungan oleh sikap Kim Chunchu (Yoo Seung-ho) yang sejak pulang ke Seorabol kerap keluar dari istana bersama Misaeng (Jung Woong-in). Kesamaan keduanya, termasuk soal menunggang kuda, membuat sang pangeran cepat akrab dengan adik Mishil tersebut.
Bahkan, dengan berani Misaeng membawa Chunchu ke sebuah tempat pelesiran dan menunjukkan satu-persatu gadis terbaik disana. Diam-diam, Misaeng punya rencana sendiri untuk menarik Chunchu menjadi bagian dari kubu Mishil.
Demi mendengar langsung penjelasan Yushin, Munno (Jung Ho-bin) memanggil hwarang tersebut. Ucapan Yushin yang menyebut kalau dirinya sengaja memberikan tanah milik keluarga demi tujuan yang lebih besar yaitu mengintegrasikan bangsa Gaya sebagai bagian dari Shilla sekaligus mewujudkan cita-cita penyatuan tiga kerajaan membuat sang penasehat terkejut, ia tidak menyangka tujuan Yushin begitu mulia.
Tidak mau menyerah begitu saja, Yushin balik menggertak dengan menyebut niat Mishil dan Seolwon untuk menjadikan Bojong (Baek Do-bin) sebagai pungwolju bakal ditentang banyak pihak. Siapa sangka, Seolwon mampu memberi bukti berupa pernyataan Yushin yang menyerahkan tanahnya pada bangsa Gaya. Rupanya, bukti tersebut dicuri oleh mata-mata kubu Mishil dari kediaman Kim Seohyeon.
Dalam posisi yang semakin sulit, Putri Deokman meminta Yushin untuk mengorbankan Seolji (Jung Ho-geun). Permintaan tersebut langsung ditolak, Yushin menyebut bahwa kubu Mishil tidak akan puas dan pasti bakal meminta korban baru. Ucapan itu membuat air mata Putri Deokman jatuh, itu berarti ia harus mengorbankan Yushin.
Di kediamannya saat dikunjungi oleh Bidam (Kim Nam-gil), Putri Deokman akhirnya mengaku sambil terisak bahwa ia sangat menyesal tidak bisa menunjukkan perasaan yang sesungguhnya pada Yushin. Di saat yang sama kepada Munno (Jung Ho-bin), Yushin menyebut bakal tetap menjalankan apa yang sudah direncanakannya.
Pertemuan dengan Yushin membuat Munno berpikir ulang tentang pandangannya terhadap Putri Deokman dan siapa pewaris cita-citanya untuk menyatukan tiga kerajaan. Saat berpapasan dengan Bidam, sang murid langsung menyatakan ketidakpuasannya dengan sang guru perihal peta tiga kerajaan yang disembunyikan, namun Munno hanya bicara singkat sebelum kemudian pergi.
Saat tengah membuntuti, Bidam melihat Misaeng tengah bersama Chunchu masuk ke sebuah tempat judi. Berhasil ikut menyelinap masuk, pria itu melihat bahwa dengan sengaja Misaeng membiarkan Chunchu terus menang judi.
Dengan isyarat, Bidam memberitahu Chunchu kalau dirinya sengaja dibiarkan menang. Namun Chunchu ternyata bukanlah pria bodoh, dengan senyum khasnya ia kembali membalas isyarat tersebut dengan mengatakan kalau dirinya sudah tahu semuanya.
Usaha kubu Mishil untuk menarik Yushin supaya bisa bergabung membuat Putri Deokman sedih, bahkan usaha Sohwa (Seo Young-hee) untuk menghibur gagal. Di luar kediaman sang putri, Yushin terus berdiri sambil memandang ke dalam dengan penuh kesedihan. Setelah berpikir matang, Yushin memutuskan untuk menemui Mishil.
Setelah malam tiba, Munno memasuki sebuah rumah yang ternyata ditempati oleh Yeomjong, orang yang selama ini membantunya menyusun peta tiga kerajaan. Pada pria yang juga lihai sebagai mata-mata itu, Munno menyampaikan niatnya untuk menyerahkan peta yang dibuat pada Yushin.
Ucapan tersebut didengar oleh Bidam, yang langsung terpukul karena sang guru melanggar janji yang diucapkannya bertahun-tahun lalu. Rupanya Munno punya pertimbangan sendiri, ia terkesan dengan ketulusan Yushin yang berani mengorbankan dirinya untuk tujuan yang lebih besar.
Mendengar kalau Yushin sempat lama menunggu di luar kediamannya, Putri Deokman memutuskan untuk menyusul pria itu. Apa yang dilihat selanjutnya sama sekali tidak terbayangkan, Yushin berlutut didepan Mishil dan menyatakan siap untuk takluk.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 37

Tayang Kamis, 31 Desember 2009 pukul 16:30 WIB di Indosiar
Putri Deokman sangat terpukul saat mendengar Yushin telah setuju untuk menikah dengan Yeongmo putri Hajong.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83669/the-great-queen-seon-deok-episode-37 [Edisi online: Kamis, 31 Desember 2009] — Berusaha menutupi kegundahannya, Putri Deokman (Lee Yo-won) mendatangi kediaman Mishil (Go Hyeon-jeong) untuk memberi selamat atas rencana pernikahan Yushin (Uhm Tae-woong) dan Yeongmo (Qri). Namun, keduanya sama-sama tahu bahwa Yushin tidak akan semudah itu beralih ke kubu Mishil.
Di luar saat bertemu Yushin, Putri Deokman menyesalkan keputusan pria itu untuk merapat ke kubu Mishil demi menyelamatkan bangsa Gaya. Sang putri sangat terkejut saat mendengar bahwa tujuan Yushin adalah mengabdi untuk kerajaan Shilla sambil berharap sang putri kelak bisa menjadi penguasa yang jauh lebih baik dari para pendahulunya.
Di kediaman Bojong (Baek Do-bin), Misaeng (Jung Woong-in) dan Seolwon (Jun Noh-min) sibuk mendandani Borang (Park Eun-bin) sebelum gadis itu dipertemukan dengan Kim Chunchu (Yoo Seung-ho). Tujuannya hanya satu : memastikan sang pangeran tertarik dengan putri Bojong tersebut sehingga kelak sosoknya merapat ke kubu Mishil.
Konflik antara Munno (Jung Ho-bin) dan Bidam (Kim Nam-gil) kembali pecah saat sang murid mempertanyakan pilihan Munno untuk menyerahkan peta geografi tiga kerajaan pada Yushin. Dengan marah, Munno menyebut bahwa hal itu dilakukannya karena dirinya tidak mempercayai Bidam, yang dianggap sangat mirip Mishil.
Belum usai soal masalah Yushin yang bakal menikah dengan cucu Mishil, Putri Deokman dipusingkan oleh Chunchu yang kerap bermain-main dan menolak belajar saat dididik Alcheon (Lee Seung-hyo). Tahu kalau sang putri tengah bersedih, Sohwa (Seo Young-hee) berusaha menghibur dengan menunjukkan boneka yang mengingatkan keduanya akan kehidupan di gurun.
Geram karena sang guru dianggap telah bertindak tidak adil, Bidam mencegat Munno yang tengah membawa peta tiga kerajaan dan menantang pria itu untuk berduel. Pertarungan sempat berjalan seimbang…sampai Munno mengeluarkan jurus andalannya dan membuat Bidam keteteran.
Namun dari semak-semak, seorang pria bertopeng sukses meniupkan jarum beracun ke Munno, yang langsung ambruk. Sempat menyatakan penyesalannya karena gagal menjadi guru yang baik, Munno berpesan supaya Bidam mengikuti jejak Yushin dan mengabdi pada Putri Deokman. Tak lama kemudian, Munno menghembuskan napas terakhirnya.
Tingkah laku Chunchu yang membuat semua orang jengkel semakin menjadi-jadi, kali ini ia menghina Yushin saat pria itu tengah mengajarinya cara berduel dengan pedang. Dengan sengaja, Chunchu menyebut Yushin sebagai pria oportunis. Sikap sinis Chunchu malah membuat Yushin tersenyum, ia langsung teringat dengan pertemuan pertamanya dengan mendiang Putri Cheonmyeong.
Di tengah rapat membahas para hwarang, tiba-tiba Bidam muncul dengan pakaian rapi. Sambil membawa surat pengantar dari Munno, Bidam menyebut siap tinggal di Seorabol sebagai pewaris sang guru yang telah kembali ke Gunung Taebaek.
Setelah menyatakan kesiapannya menjadi hwarang, Bidam menjalankan niatnya yang lain : membantai Yeomjong, dalang dibalik meninggalnya sang guru. Namun pria itu ternyata cukup cerdik, ia mampu membuat Bidam mengurungkan niatnya.
Dibawah todongan pedang, Bidam meminta Yeomjong untuk menunjukkan dimana peta geografi tiga kerajaan disembunyikan. Namun begitu sampai disana, lembaran-lembaran peta tersebut ternyata telah digunakan sebagai mainan oleh seorang pemuda yang tidak asing lagi.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 38

Tayang Jumat, 1 Januari 2010 pukul 16:30 WIB di Indosiar
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83674/the-great-queen-seon-deok-episode-38 [Edisi online: Kamis, 31 Desember 2009] — Kesal dengan sikap Chunchu (Yoo Seung-ho) yang kekanak-kanakan, Bidam menggunakan sarung pedangnya untuk menghajar pemuda yang tidak tahu diri itu. Tidak hanya sampai disana, Bidam juga menyuruh Chunchu kembali menyusun lembaran kertas yang telah disobeknya.
Sempat keluar ruangan bersama Yeomjong untuk mencari tahu alasan keberadaan Chunchu, Bidam kembali dibuat kesal karena saat kembali, pemuda itu tengah tertidur. Tiba-tiba Bidam tersadar sesuatu : Chunchu mampu mengingat halaman buku yang disobek dan menyusunnya sesuai dengan urutan. Dari situ ia sadar kalau Chunchu bukan pemuda biasa.
Hal terakhir yang harus diselesaikan oleh Bidam adalah membunuh Yeomjong, otak dibalik kematian Munno. Namun di tempat sepi, Yeomjong malah tertawa dan menyebut kalau dirinya dan Bidam sama-sama bertanggung jawab. Meski kesal, Bidam sadar kalau ucapan tersebut benar adanya.
Usai melampiaskan kekesalannya dengan memukul Yeomjong habis-habisan, Bidam mulai tergoda ketika pria itu berjanji bakal menggunakan kumpulan mata-mata miliknya untuk memenuhi ambisi putra Mishil tersebut. Sebagai tanda mata, Bidam menggores wajah Yeomjong sambil mengancam supaya tidak berani menentangnya.
Setelah pelantikan Yushin (Uhm Tae-woong) sebagai pungwolju, Putri Deokman (Lee Yo-won) mulai mencari tahu alasan kenapa kerajaan Shilla yang teritorinya luas belum bisa makmur. Dari penuturan Yongchun (Do Yi-sung), baru ketahuan kalau selama ini lahan tidak pernah dikelola dengan baik karena kualitas alat pertanian yang buruk.
Masalah pangan mulai mencuat ketika harga-harga merangkak naik, bahkan sempat terjadi kemelut di pasar yang berakibat terbunuhnya seorang pedagang. Bersama para bawahannya, Putri Deokman memutuskan untuk mengecek keadaan pasar. Terjadi keanehan : meski mempunyai stok barang, para pedagang menolak menjual bahan pangan milik mereka.
Mengikuti gerakan beberapa pedagang, Jukbang (Lee Moon-shik) dan Godo (Ryu Dam) melihat kereta berisi bahan pangan masuk ke rumah milik Seolwon (Jun Noh-min) dan Bojong (Baek Do-bin). Hal yang sama ternyata juga dilakukan oleh Hajong (Kim Jung-hyun), yang membeli bahan makanan dalam jumlah besar.
Jukbang langsung melaporkan apa yang ditemuinya dan Putri Deokman berhasil mengambil kesimpulan : para bangsawan sengaja menimbun barang hingga harga tinggi sebelum kemudian kembali dijual alias bermain spekulasi. Sayangnya ketika dilaporkan ke Raja Jinpyeong (Jo Min-ki), sang raja tidak bisa berbuat banyak karena praktek tersebut telah berlangsung puluhan tahun.
Terus-menerus kabur dari pelajaran dan kerap kedapatan tengah bersenang-senang di kediaman Borang (Park Eun-bin), Chunchu akhirnya kena batunya. Oleh Yushin, seorang guru baru ditempatkan untuk mendidik sang pangeran : Bidam.
Berusaha mendapat pemecahan yang memuaskan, Putri Deokman mendatangi kediaman Mishil (Go Hyeon-jeong). Seperti yang telah diduga, Mishil mampu melontarkan pertanyaan yang membuat Putri Deokman harus berpikir keras. Sambil berdiskusi dengan Yushin, Putri Deokman akhirnya mulai mengerti bahwa tujuan lain dari permainan spekulasi yang dilakukan para bangsawan adalah demi mempengaruhi sentimen publik terhadap raja.
Bukan Putri Deokman namanya kalau tidak memikirkan penyelesaian masalah, apalagi dirinya sempat cukup lama hidup di lingkungan kaum pedagang. Atas ijin Raja Jinpyeong, Putri Deokman berhasil menggunakan persediaan pangan istana untuk menghadapi permainan spekulasi para bangsawan.
Begitu tahu langkah Putri Deokman, kubu Mishil sangat terkejut. Yang jadi korban adalah para bawahannya yang tidak mempunyai persediaan dana yang kuat, mereka mulai menjual beras yang ditimbun hingga otomatis harga di pasar jatuh.
Rapat kabinet langsung digelar, dengan terang-terangan Sejong (Dok Go-young) menyatakan keberatan atas keberanian Putri Deokman menggunakan persediaan pangan kerajaan untuk ikut bermain spekulasi. Namun, sang putri hanya tersenyum sambil menyebut kalau dirinya punya cara untuk bisa mendapatkan kembali stok yang dijual.
Mishil yang mulai mengerti akan langkah Putri Deokman menyatakan kalau sang rival tidak akan bisa bertahan lama. Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi Mishil dan Sejong saat tahu Putri Deokman berniat menjual semua persediaan pangan istana…termasuk stok yang biasa digunakan untuk berjaga-jaga seandainya terjadi perang.

Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 39

Tayang Senin, 4 Januari 2010 pukul 16:30 WIB di Indosiar
Dengan jitu, Putri Deokman menggunakan sifat dasar manusia yang ingin menyelamatkan diri sendiri untuk membalas strategi Mishil.
Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83680/the-great-queen-seon-deok-episode-39 [Edisi online: Kamis, 31 Desember 2009] — Seperti yang diduga, keadaan pasar menjadi kacau dan harga pangan mulai anjlok. Keadaan tersebut diamati dengan cermat oleh Yeomjong, yang atas perintah Bidam (Kim Nam-gil) diminta untuk mulai membeli secara besar-besaran begitu harga mencapai jumlah sepuluh nyang.
Perdebatan antara Putri Deokman (Lee Yo-won) dan Mishil (Go Hyeon-jeong) kembali memanas. Menyebut bahwa kaum bangsawan adalah pilar bagi Shilla, Mishil terkejut saat mendengar ucapan sang putri bahwa meski kepintaran dan strateginya tidak terkalahkan, kehadiran Mishil ternyata tidak mampu membuat Shilla sepeninggal mendiang Raja Jinheung menjadi lebih maju.
Sambil mengamati gerakan Yeomjong, yang terus memuji kecekatan Putri Deokman dalam berdagang, Kim Chunchu (Yoo Seung-ho) mulai menanyakan soal peta Tiga Kerajaan. Namun, wajah sang pangeran langsung berubah ketakutan begitu melihat kemunculan Bidam.
Rapat kabinet akhirnya digelar demi menegur Putri Deokman yang dianggap telah lancang menggunakan persediaan pangan prajurit. Namun, dengan jitu Putri Deokman mampu membeberkan bukti-bukti yang membuat kubu Mishil mati kutu. Bahkan, nyaris saja terjadi baku pukul antara Hajong (Kim Jung-hyun) dan Yongchun (Do Yi-sung).
Meski sudah memenangkan duel strategi dengan Mishil, Putri Deokman ternyata tidak langsung puas dan kembali menenggelamkan diri di tumpukan buku-buku perpustakaan istana. Di saat yang sama, ucapan sang putri terus terngiang-ngiang di telinga Mishil. Paginya, Mishil langsung menuju perpustakaan dan sedikit terkejut melihat Putri Deokman tertidur disana.
Putri Deokman langsung terbangun akibat keributan yang ditimbulkan oleh kemunculan Bidam dan Chunchu. Gadis itu sempat terdiam ketika Mishil berbicara soal kedekatan Chunchu dan Misaeng (Jung Woong-in), namun wajahnya kembali berseri ketika Bidam menyebut bahwa putra mendiang Putri Cheonmyeong itu ikut membantu saat pembelian bahan pangan di pasar.
Tak lama setelah Putri Deokman mendapat ijin untuk menggunakan logam terbaik kerajaan demi memperbaiki kualitas alat pertanian, terjadi pemberontakan di benteng Angang yang merupakan kekuasaan Sejong (Dok Go-young). Rupanya, semua berawal ketika petani mengalami gagal panen akibat hama. Di tengah penderitaan tersebut, tuan tanah dan pemerintah setempat menolak untuk menurunkan pajak.
Sadar kalau situasi tersebut disengaja, Putri Deokman mengajak Sejong dan Hajong untuk bicara mengenai situasi di benteng Angang. Namun, dengan licik keduanya mengajukan usul supaya pajak terhadap mereka dihilangkan demi menyelamatkan rakyat di benteng Angang.
Demi menyelesaikan masalah, Putri Deokman bertekad untuk datang sendiri ke benteng Angang dan menemui pimpinan pemberontak yang menahan pimpinan benteng Angang. Tindakan sang putri tidak cuma membuat bawahannya kelabakan, namun juga membuat Mishil kaget.
Dengan bantuan Yushin (Uhm Tae-woong), Putri Deokman berhasil menemui perwakilan rakyat benteng Angang yang dipimpin oleh seorang pria berusia lanjut. Dari pria tersebut, Putri Deokman diberitahu bahwa tindakan semena-mena penguasa-lah yang membuat rakyat nekat memberontak.
Tidak cuma bakal mengembalikan hasil panen yang biasanya dibayarkan ke pemerintah, Putri Deokman juga menjanjikan alat-alat pertanian berkualitas bagi para penduduk ditambah kesempatan untuk lepas dari perbudakan yang selama ini menghantui.
Sayangnya kepercayaan yang diberikan pada sang putri disia-siakan, para penduduk benteng Angang malah melarikan diri sambil membawa semua barang-barang mereka dan alat pertanian pemberian kerajaan. Kegagalan tersebut membuat Mishil tertawa terbahak-bahak. Di kesempatan terpisah, ia menegur Putri Deokman yang dianggap terlalu naif.
Sindiran Mishil tidak membuat Putri Deokman marah, sambil tersenyum ia malah menyebut bahwa itulah alasan kenapa Mishil tidak bisa memajukan Shilla : karena wanita itu tidak mempunyai kapasitas sebagai pemimpin pemerintahan. Ucapan pedas tersebut kontan membuat tubuh Mishil bergetar hebat.
Dibalik ketegasannya, Putri Deokman ternyata menyembunyikan kegeramannya karena telah ditipu oleh para penduduk benteng Angang. Meski dengan berat hati, sang putri akhirnya mengambil langkah drastis : mengeksekusi dua pimpinan rakyat yang melarikan diri dengan tangannya sendiri.
Lee Yo Won Pemeran Ratu Seon Deok
Kim Nam Gil Pemeran Bi Dam